Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kronologi eFishery Palsukan Laporan Keuangan hingga CEO Dipecat

IDN Times/Istimewa
IDN Times/Istimewa
Intinya sih...
  • eFishery melakukan pemalsuan laporan pendapatan dan laba selama beberapa tahun terakhir.
  • Investigasi internal mengungkapkan eFishery menggelembungkan pendapatan hingga 600 juta dolar AS dalam sembilan bulan.

Jakarta, IDN Times - Salah satu perusahaan rintisan atau startup Indonesia, eFishery dilaporkan melakukan pemalsuan laporan pendapatan dan labanya selama beberapa tahun terakhir. Mengutip The Straits Times, Jumat (24/1/2025), hal tersebut diketahui setelah adanya investigasi internal setelah muncul laporan dari seorang whistleblower atau pengungkap fakta tentang laporan keuangan eFishery.

Dalam penyelidikan awal, startup agritech yang mendapatkan dukungan pendanaan dari SoftBank Group Jepang dan Temasek Singapura itu dilaporkan menggelembungkan pendapatan nyaris 600 juta dolar Amerika Serikat (AS) dalam sembilan bulan hingga September 2024.

Informasi itu terdapat dalam sebuah laporan setebal 52 halaman yang beredar di antara investor dan mendapatkan tinjauan dari Bloomberg News. Laporan itu juga bahkan menyebutkan, 75 persen angka yang dilaporkan dalam laporan akuntansi eFishery adalah palsu.

1. eFishery melaporkan adanya pendapatan hingga 752 juta dolar AS

Penebaran benih udang Vaname pada peluncuran proyek budidaya tradisional plus yang digagas startup eFishery di Maros, Sulawesi Selatan, Selasa (23/4/2024). (Dok. Istimewa)
Penebaran benih udang Vaname pada peluncuran proyek budidaya tradisional plus yang digagas startup eFishery di Maros, Sulawesi Selatan, Selasa (23/4/2024). (Dok. Istimewa)

Kepada investor, eFishery melaporkan adanya laba sebesar 16 juta dolar AS dalam sembilan bulan pertama 2024. Namun, dari hasil penyelidikan yang diinisiasi oleh dewan direksi, eFishery sebenarnya merugi 35,4 juta dolar AS.

Dalam laporan penyelidikan awal, pendapatan untuk periode tersebut diperkirakan hanya 157 juta dolar AS, bukan 752 juta dolar AS seperti yang disampaikan ke investor.

"Manajemen juga menggelembungkan angka pendapatan dan laba untuk beberapa tahun sebelumnya," tulis laporan tersebut seperti diberitakan The Straits Times.

2. CEO eFishery dipecat

Gibran Huzaifah, Founder and CEO eFishery dalam acara IMGS 2023, Innovative Approaches in Agrifood: Lessons Learned pada Jumat (24/11/2023). (IDN Times/Tata Firza)
Gibran Huzaifah, Founder and CEO eFishery dalam acara IMGS 2023, Innovative Approaches in Agrifood: Lessons Learned pada Jumat (24/11/2023). (IDN Times/Tata Firza)

Laporan dari whistleblower terkait laporan keuangan yang tidak sesuai fakta membuat dewan direksi eFishery menggelar investigasi resmi pada Desember tahun lalu. Hal itu kemudian berimbas pada pemecatan pendiri sekaligus CEO eFishery, Gibran Huzaifah.

Berdasarkan keterangan resmi eFishery yang dirilis pada Senin (16/12/2024), jajaran direksi eFishery memutuskan untuk membebastugaskan Gibran dari jabatannya. Co-Founder eFishery, Chrisna Aditya juga dicopot sementara. Adapun kursi kepemimpinan eFishery diduduki oleh CEO Interim, Adhy Wibisono dan Chief Financial Officer (CFO) Interim, Albertus Sasmita.

3. Profil eFishery

https://efishery.com/
https://efishery.com/

eFishery sendiri didirikan Gibran dan Chrisna pada 2013. Startup yang bergerak di bidang akuakultur dan budidaya ikan dan udang itu lahir dari bisnis kolam lele. Dari satu kolam lele, Gibran menambahnya menjadi 20 kolam. Ketika lulus kuliah, Gibran memiliki 76 kolam lele.

Gibran pernah mengaku punya cita-cita memiliki 1.000 kolam lele. Namun, cita-cita tersebut urung diwujudkan karena telah mendirikan eFishery.

eFishery menjadi unicorn dengan valuasi 1,4 miliar dolar AS ketika G42, sebuah perusahaan kecerdasan buatan yang dikendalikan oleh Anggota Kerajaan Uni Emirat Arab, Sheikh Tahnoun bin Zayed Al Nahyan, mendukung putaran pendanaan terbarunya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
Jumawan Syahrudin
3+
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us