Ekonomi RI Tumbuh 3,69 Persen, Kurs Rupiah Keok ke Level Rp14.392

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Kurs rupiah tak beranjak dari level pembukaan pada penutupan perdagangan awal pekan atau Senin (7/2/2022).
Mengutip Bloomberg, kurs rupiah melemah 12 poin atau 0,09 persen ke level Rp14.392 per dolar AS pada penutupan perdagangan sore ini.
Sebelumnya, pada penutupan perdagangan Jumat (4/2/2022), kurs rupiah melemah tipis tiga poin ke level Rp14.380 per dolar AS.
1. Faktor eksternal yang mendukung pelemahan rupiah

Dari eksternal, Direktur TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi menyatakan saat ini investor tengah menunggu data inflasi AS termasuk juga indeks harga konsumen yang bakal dirilis Kamis pekan ini waktu AS.
"Hasil yang kuat dapat meningkatkan taruhan kenaikan suku bunga The Fed pada Maret 2022," kata Ibrahim, dalam keterangan resminya, Senin sore.
Sementara itu, saham Asia Pasifik sebagian besar turun pada hari ini dengan laporan pekerjaan AS yang kuat menenangkan pasar terutama dalam hal pemulihan ekonomi global dari COVID-19.
Kemudian, seri acuan obligasi Pemerintah AS untuk tenor 10 tahun berada di level tertinggi sejak Desember 2019 pada hari Jumat.
Laporan tersebut menunjukkan bahwa non-farm payrolls berada di 467.000 pada Januari, sedangkan tingkat pengangguran adalah 4 persen.
2. Faktor internal yang memengaruhi pergerakan rupiah hari ini

Di sisi lain, dari sisi internal, pasar terus memantau perkembangan Program Pengungakapan Sukarela (PPS) atau Tax Amnesty Jilid II.
Dalam pelaksanaannya, negara telah mengantongi pajak penghasilan (PPh) sebesar Rp1,09 triliun per Minggu (6/2/2022). Setoran PPh itu berasal dari pengungkapan harta bersih senilai Rp10,23 triliun.
Kemudian, pasar pun menyadari ekonomi Indonesia yang perlahan pulih. Hal itu terlihat dari data Badan Pusat Statistik (BPS) hari ini yang menunjukkan ekonomi Indonesia tumbuh positif 3,69 persen sepanjang 2021. Angka ini lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2020 yang minus 2,07 persen.
Sebelumnya di Kuartal-I 2021, ekonomi Indonesia terkontraksi 0,74 persen, kemudian mulai mengalami pertumbuhan positif sebesar 7,07 persen di Kuartal-II 2021. Pertumbuhan positif juga berlanjut pada Kuartal-III 2021 sebesar 3,51 persen dan di Kuartal-IV tumbuh 5,02 persen.
3. Proyeksi kurs rupiah esok hari

Atas dasar faktor tersebut, Ibrahim memproyeksikan pergerakan rupiah yang bakal ditutup melemah pada perdagangan esok hari.
"Sementara pada perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif. Namun, ditutup melemah di rentang Rp14.370 -- Rp14.420," ujar Ibrahim.