Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Erick Bakal 'Sikat' Oknum BUMN yang Selewengkan Suntikan Modal Negara

Erick Thohir memberikan keterangan terkait kedatangan vaksin tahap 14 di Bandara Soetta pada Senin (31/5/2021). (youtube.com/SekretariatPresiden)

Jakarta, IDN Times - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir memastikan Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada BUMN kini lebih efektif dan tepat sasaran, dan tidak akan diberikan sembarangan kepada BUMN yang tidak memberikan manfaat bagi masyarakat.

Bahkan, dia menegaskan akan menyikat oknum di BUMN yang tidak memanfaatkan dana PMN sesuai kepentingan yang telah ditetapkan.

"Kalau BUMN tidak sehat, tidak kuat lagi secara korporasi, apalagi tidak punya manfaat untuk masyarakat, ya sayang uang negara harus dihambur-hamburkan, karena itu kita memastikan PMN tepat sasaran," ucap Erick dalam keterangan resmi Kementerian BUMN yang dikutip Minggu (20/3/2022).

1. Pengajuan PMN harus direstui tiga menteri

Ilustrasi Modal. (IDN Times/Aditya Pratama)

Erick mengatakan saat ini proses pengajuan PMN harus berdasarkan kesepakatan tiga menteri yakni Menteri BUMN, Menteri Keuangan, dan Menteri teknis lainnya. Sebagai contoh, pengajuan PMN untuk BUMN infrastruktur akan melibatkan Erick Thohir, Sri Mulyani, dan Basuki Hadimuljono.

"Suntikan PMN sekarang ini tidak bicara tol Sumatera disuntik sekian, tidak. Suntikan itu kita fokuskan untuk di ruas yang mana penyelesaiannya. Jadi ini tepat, jangan sampai penyuntikan ini disalahgunakan untuk kepentingan lainnya," kata Erick.

2. Kontribusi BUMN lebih besar dari PMN yang diberikan negara

Ilustrasi Uang. (IDN Times/Aditya Pratama)

Di sisi lain, Erick menyoroti kontribusi BUMN terhadap negara melalui pajak hingga dividen mencapai Rp377 triliun pada 2020. Sedangkan, jumlah PMN yang diberikan negara untuk BUMN hanya sebesar 4 persen dari total kontribusi BUMN secara konsolidasi.

Meski begitu, dia mengatakan PMN disuntikkan ke BUMN untuk melakukan akselerasi transformasi BUMN. Dari suntikan PMN, dia klaim bahwa telah terjadi transformasi, baik dari perubahan model bisnis hingga efisiensi. Salah satu bukti dari efisiensi itu, BUMN mampu meningkatkan valuasi saham seperti Telkom, Mandiri, dan BRI yang jika ditotal mencapai Rp1.600 triliun.

"Jadi bayangkan valuasi tiga BUMN saja sudah Rp1.600 triliun. Jadi kalau ada pihak-pihak, kok utang BUMN besar, ya memang besar. Itulah kenapa kita sekarang di bawah kementerian kita rapikan mana utang-utang produktif dan mana utang-utang yang koruptif. Yang koruptif kita sikat," ujar dia.

3. Erick mau BUMN makin banyak yang IPO

ilustrasi investasi (IDN Times/Aditya Pratama)

Dalam kesempatan itu juga, Erick mengatakan pihaknya akan mendorong lebih banyak BUMN untuk melantai di bursa efek atau melaukan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO), sebagai bagian dalam transparansi dan profesionalisme perusahaan. Menurutnya, bursa Indonesia kini tercatat sebagai salah satu bursa terbaik di Asia secara sisi pertumbuhan.

"Karena salah satunya aksi korporasi BRI yang menjadi aksi korporasi terbesar di Asia Tenggara, nomor dua di Asia, dan nomor tujuh di dunia. Oleh karena itu bursanya sangat positif, jadi dampak- dampak BUMN sehat itu juga kepada pasar pun positif," kata Erick.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us