Erick Thohir: Laba Kementerian BUMN Naik Rp61 Triliun Lebih

Jakarta, IDN Times - Menteri BUMN, Erick Thohir mengatakan Selama 2021, kementeriannya berhasil meningkatkan laba bersih konsolidasi BUMN secara signifikan menjadi Rp61 triliun pada akhir kuartal III. Angka ini melonjak drastis dari Rp13 triliun pada akhir tahun 2020.
"Menuju akhir tahun, laba konsolidasi yang dihasilkan diperkirakan lebih besar lagi," kata Erick dalam keterangan tertulis, Kamis (30/12/2021).
Selain keberhasilan secara finansial, ada 4 keberhasilan Kementerian BUMN di 2021 ini, apa saja?
1. Merger BUMN jadi salah satu keberhasilan kementerian BUMN

Erick mengatakan peningkatan kinerja keuangan Kementerian BUMN juga diikuti keberhasilan beberapa program utama, salah satunya merger BUMN. Pertama adalah Bank Syariah Indonesia (BSI) yang merupakan penggabungan tiga Bank Syariah milik Himbara yakni Syariah Mandiri, BRI Syariah, dan BNI Syariah.
Dengan terbentuknya BSI, untuk pertama kalinya Indonesia memiliki Bank Syariah yang besar. Dengan total aset sekitar Rp247 triliun, BSI menjadi bank nomor 7 terbesar di Indonesia sekaligus menjadi bank syariah berperingkat 11 di dunia.
Kedua adalah merger BRI, Pegadaian, dan PNM untuk sektor UMKM dan Ultra Mikro demi mendorong pemberdayaan ekonomi kerakyatan dan daerah.
Ketiga adalah penggabungan Pelindo yang telah diupayakan selama 20 tahun telah berhasil pada Oktober 2021. Dengan penyatuan tersebut, Pelindo kini menjadi operator terminal peti kemas nomor 8 terbesar di dunia dengan throughout 16,7 juta TEUs serta menjadi salah satu pemain utama pelabuhan dunia yang memiliki total aset Rp112 triliun.
2. Keberhasilan restrukturisasi

Keberhasilan Kementerian BUMN lainnya pada tahun ini adalah program restrukturisasi pada para BUMN. Di Pertamina, contohnya. Dengan restrukturisasi operasional melalui pembentukan subholding, Pertamina ditargetkan menjadi perusahaan Global Energy Champion dan memiliki valuasi senilai 100 miliar dolar AS.
Contoh lain restrukturisasi adalah menyangkut penyelesaian kasus Jiwaraya. Restrukturisasi yang diterapkan di perusahaan asuransi itu mampu menyelesaikan masalah lama yang tak kunjung usai. Jelang akhir tahun, sebanyak 230 ribu polis para nasabah tahap pertama Jiwasraya berhasil diselamatkan dan dipindahkan menjadi nasabah ke Indonesia Financial Group (IFG), Holding BUMN untuk sektor asuransi dan penjaminan.
"Tahap pertama penyelesaian polis asuransi nasabah Jiwasraya ke IFG tak hanya menjadi upaya pemerintah mengembangkan industri perasuransian agar tumbuh semakin sehat dan kuat, tapi lebih jauh lagi untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat," kata Erick memaparkan.
3. Transformasi human capital untuk kesetaraan gender

Kementerian BUMN juga melakukan transformasi human capital. Tercatat selama 2021 Kementerian BUMN merealisasikan target kesetaraan gender, yakni sebanyak 15 persen posisi direksi BUMN telah ditempati kaum perempuan.
Selain itu, Kementerian BUMN juga membuktikan menjadi tempat ideal bagi kalangan milenial. Target 5 persen kursi pimpinan BUMN dipimpin kaum muda mampu direalisasikan.
"Terobosan human capital ini jelas menjadi angin segar dan atmosfir baru yang belum pernah terjadi sebelumnya di BUMN," ucap Erick.
4. Kementerian BUMN dapat berbagai penghargaan karena pelaksanaan good corporate governance

Kementerian BUMN juga menunjukkan komitmen yang tinggi terhadap pelaksanaan good corporate governance, mendukung terciptanya transparansi dan akuntabilitas. Hasilnya, selama 2021, Kementerian BUMN mendapat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan dari BPK selama 14 tahun berturut-turut, memperoleh status 100 persen taat dan patuh dalam penyampaian LHKPN.
Kementerian BUMN juga meraih skor tertinggi sepanjang sejarah Kementerian BUMN untuk Sistem Merit ASN sehingga menempati peringkat Kementerian dan Lembaga Pemerintahan terbaik, dianugerasi kategori ”sangat memuaskan” untuk kerapihan administrasi, serta memperoleh KPPU awards sebagai bukti KBUMN dalam mendukung persaingan usaha yang sehat.
"Tentu keberhasilan di tahun 2021 ini harus disyukuri. Kami tidak boleh berpuas diri. Hal ini harus menjadi pelecut semangat agar kami terus bekerja, berkontribusi, dan menorehkan prestasi di tahun-tahun mendatang demi memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat dan bangsa Indonesia," kata Erick.