Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Erick Thohir Minta Sri Mulyani Cairkan Subsidi BBM Pakai Valas

Aktivitas pengisian bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Pertamina di rest area KM 379A ruas jalan tol Batang-Semarang, Kabupaten Batang, Jawa Tengah (IDN Times/Dhana Kencana)
Aktivitas pengisian bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Pertamina di rest area KM 379A ruas jalan tol Batang-Semarang, Kabupaten Batang, Jawa Tengah (IDN Times/Dhana Kencana)
Intinya sih...
  • Erick Thohir meminta subsidi BBM cairkan menggunakan valas
  • Minta pencairan subsidi BBM dipercepat dari 2 tahun menjadi 6 bulan, tambahan anggaran Rp454 miliar
  • BUMN akan kawal penugasan pemerintah dan tambah kontribusi ke negara dengan peningkatan performa

Jakarta, IDN Times - Menteri BUMN Erick Thohir mengajukan agar pencairan subsidi dan kompensasi BBM kepada PT Pertamina (Persero) bisa menggunakan valuta asing (valas). Permintaan itu diajukan ke pemerintah melalui Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati.

"Kita sedang lobi lagi dari Menteri Keuangan yang sudah juga oke. Untuk subsidi kompensasi ini bisa dibayarkan dengan valuta atau dolar atau pun nanti keputusannya seperti apa," ucap Erick dalam rapat kerja (raker) dengan Komisi VI DPR RI, di Jakarta, Selasa (8/7/2025).

1. Minta pencairan subsidi BBM dipercepat

IMG_1720.jpeg
Rapat kerja Komisi VI DPR RI dengan Menteri BUMN, Erick Thohir di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (8/7/2025). (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Erick mengajukan agar pencairan subsidi dan kompensasi BBM kepada Pertamina bisa dipercepat, dari semula dua tahun menjadi enam bulan. Erick menyebut, hal itu seiring dengan pengajuan anggaran tambahan Kementerian BUMN buat tahun anggaran 2026.

Dia mengajukan tambahan Rp454 miliar, dari pagu indikatif 2026 sebesar Rp150 miliar. Sehingga harapannya anggaran tahun depan bisa mencapai Rp604 miliar.

"Kami melihat Kementerian BUMN kita memerlukan pendanaan kurang lebih Rp604 miliar," ucap Erick.

2. Buat kawal penugasan BUMN

Kantor pusat Kementerian BUMN. (IDN Times/VadhiaLidyana)
Kantor pusat Kementerian BUMN. (IDN Times/VadhiaLidyana)

Erick menyampaikan alokasi tersebut ditujukan untuk mendukung program kerja Kementerian BUMN dan mengawal penugasan pemerintah.

"Penugasan pemerintah, termasuk hapus buku hapus tagih. Belum lagi nanti dari Danantara ada rencana restrukturisasi. Itu juga nanti kami akan mendampingi dan membantu dari kegiatan Danantara," tutur Erick.

Erick mengatakan Kementerian BUMN juga memiliki tanggung jawab dalam pengawasan penugasan pemerintah. Erick berupaya menjaga agar kehadiran Danantara dapat terus memberikan kontribusi buat masa depan bangsa.

"Kita terus juga berkoordinasi untuk pengangkatan, direksi komisaris, menyetujui pengusuhan agenda, RUPS dan lain-lainnya," ujar Erick.

Tak hanya mendampingi Danantara, lanjut Erick, Kementerian BUMN sebagai regulator juga bernegoisasi dengan pihak pemerintah dalam sejumlah penugasan seperti program masuk desa.

3. Bakal tambah kontribusi ke negara

ilustrasi rupiah (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
ilustrasi rupiah (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Erick menyampaikan alokasi anggaran tersebut akan memberikan timbal balik ke depan bagi negara. Dengan peningkatan performa, Erick meyakini jumlah dividen yang disetorkan BUMN kepada negara melalui Danantara.

"Nah jadi kita tidak istilahnya membebani keuangan negara. Tapi kita yakini kita juga akan memberikan kontribusi tambahan kepada negara," kata Erick.

Erick juga membeberkan upaya perbaikan kinerja BUMN dengan status Perum. Dia mengatakan, BUMN Perum juga akan menyumbang dividen untuk negara.

"Nanti Perum saya yakin ke depan ada dividen juga. Kita proyeksi mungkin dari Perum bisa 200-300, kita akan kasihkan ke negara juga," ujar Erick.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dheri Agriesta
EditorDheri Agriesta
Follow Us