Erick Ungkap Wacana Merger BUMN Produsen Kapal

Dalam rapat tersebut, Erick membeberkan enam agenda pengembangan BUMN di berbagai sektor, sebagai berikut:

1. Peningkatan tata kelola dan manajemen risiko BUMN.
2. Restrukturisasi dan penyehatan BUMN karya, DEFEND ID, dan BUMN galangan.
3. Monitoring penugasan BUMN (pembangunan infrastruktur, minerba, pangan, pariwisata, dan lain-lain).
4. Dukungan konsolidasi Holding Danareksa, BUMN Farmasi, BUMN Kehutanan, dan BUMN Manufaktur.
5. Pengelolaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) BUMN.
6. Inventarisasi aset bermasalah BUMN.

"Inventarisir aset bermasalah di BUMN yang sedang kita rapikan sekarang," tutur Erick.

Berikut daftar BUMN galangan kapal:

1. PT PAL (Persero)
2. PT Industri Kapal Indonesia (IKI)
3. PT Dok dan Perkapalan Surabaya
4. PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero)
5. PT Djakarta Lyod.

Namun, dalam rapat kerja tersebut, Erick tak menyebutkan nama-nama BUMN galangan kapal yang akan dimerger.

Dalam rapat tersebut, Erick turut menyampaikan kinerja anggaran Kementerian BUMN tahun anggaran (TA) 2023. Adapun pagu anggaran Kementerian BUMN pada 2023 sebesar Rp241,5 miliar, dengan realisasi sebesar 60,58 persen atau Rp146,31 miliar.

"Tentu kalau kita lihat dari historikalnya, kita selalu achieve di angka 90 persen, insyaallah penyerapannya terus kita dorong," ujar Erick.

Di 2024 ini, Kementerian BUMN mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp305 miliar. Menurut Erick, angka tersebut merupakan yang terbesar yang pernah dialokasikan ke Kementerian BUMN.

"Ini pertama kalinya pagu kita akan tembus di atas 305 miliar," tutur dia.

Harapannya, anggaran tersebut bisa memberkuat produktivitas BUMN berdasarkan agenda pengembangan BUMN di berbagai sektor, manajemen talenta direksi dan komisaris, penguatan laporan keuangan, penciptaan sumber daya manusia (SDM) yang unggul, serta pengembangan teknologi dan informasi.