Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Dampak Tren Healing bagi Ekonomi, Gak cuma Bikin Dompet Tipis!

ilustrasi balon terbang (pexels.com/熊大 旅遊趣)
ilustrasi balon terbang (pexels.com/熊大 旅遊趣)
Intinya sih...
  • Tren healing mempengaruhi industri pariwisata dan hiburan dengan lonjakan pengunjung serta peningkatan pendapatan di sektor transportasi dan usaha kecil.
  • Banyak anak muda rela mengalokasikan dana besar untuk pengalaman healing, namun risiko pengeluaran impulsif bisa berdampak pada kondisi keuangan jangka panjang.
  • Tren ini membuka peluang bagi bisnis kreatif dan jasa, tetapi juga dapat menciptakan standar sosial yang tidak realistis dan gaya hidup boros jika tidak dikelola dengan baik.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Tren healing di kalangan anak muda makin marak, dari sekadar staycation di villa hingga liburan ke luar negeri. Banyak yang rela menghabiskan uang demi pengalaman santai dan jauh dari hiruk-pikuk aktivitas sehari-hari. Fenomena ini tentu berpengaruh terhadap kondisi ekonomi, baik individu maupun secara lebih luas.

Di satu sisi, bisnis pariwisata dan hiburan mendapat keuntungan besar dari tren ini. Namun, di sisi lain, pengeluaran impulsif bisa berdampak pada kondisi keuangan anak muda dalam jangka panjang.

Mari kita lihat lebih dalam bagaimana tren healing ini mempengaruhi perekonomian.

1. Meningkatkan sektor pariwisata

ilustrasi hujan dan jalan (pexels.com/veeterzy)
ilustrasi hujan dan jalan (pexels.com/veeterzy)

Tren healing memberikan dorongan besar bagi industri pariwisata, terutama destinasi alam dan tempat-tempat estetik. Banyak hotel, vila, dan tempat wisata mengalami lonjakan pengunjung, terutama di akhir pekan atau musim liburan. Selain itu, bisnis transportasi seperti pesawat, kereta, dan sewa mobil juga ikut terdampak positif.

Bukan hanya tempat wisata, usaha kecil di sekitar destinasi pun ikut kebagian untung. Warung makan, toko suvenir, hingga penyedia jasa tur melihat peningkatan pendapatan karena tingginya permintaan. Artinya, ada perputaran uang yang cukup besar dalam ekosistem ekonomi ini.

2. Meningkatkan pengeluaran konsumtif

Uang sedang digulung (pexels.com/Pixabay)
Uang sedang digulung (pexels.com/Pixabay)

Banyak anak muda rela mengalokasikan dana cukup besar demi pengalaman healing yang menyenangkan. Dari biaya akomodasi, transportasi, hingga makan di tempat hits, semua membutuhkan uang yang tidak sedikit. Kebiasaan ini membuat pengeluaran meningkat lebih cepat dibanding pemasukan.

Kondisi ini bisa menjadi masalah jika tidak diimbangi dengan perencanaan keuangan yang baik. Pengeluaran yang tidak terkendali berisiko membuat seseorang mengalami kesulitan finansial di kemudian hari. Pada akhirnya, tren healing bisa berdampak pada ketidakstabilan keuangan pribadi.

3. Mendorong bisnis kreatif dan jasa

Ilustrasi Pasar yang ramai (pexels.com/ Pew Nguyen)
Ilustrasi Pasar yang ramai (pexels.com/ Pew Nguyen)

Selain industri pariwisata, tren ini juga membuka peluang bagi bisnis kreatif dan jasa. Fotografer, pembuat konten, hingga agen perjalanan merasakan dampak positif karena banyak orang ingin mengabadikan momen saat healing. Bahkan, tren ini mendorong munculnya berbagai konsep baru dalam dunia bisnis, seperti paket perjalanan bertema self-care.

Bisnis yang menawarkan pengalaman unik semakin diminati, dari kelas meditasi hingga wisata berbasis wellness. Ini membuktikan bahwa tren healing bukan hanya tentang liburan, tapi juga gaya hidup yang bisa dimonetisasi. Dengan demikian, banyak sektor ekonomi yang terbantu oleh tren ini.

4. Berisiko memicu gaya hidup boros

ilustrasi wanita berbelanja (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi wanita berbelanja (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Gaya hidup yang selalu ingin healing bisa membuat seseorang lupa akan prioritas finansialnya. Ketika terlalu sering mengikuti tren, pengeluaran bisa melebihi batas kemampuan, terutama bagi yang belum memiliki kestabilan ekonomi. Akibatnya, ada kemungkinan berutang atau mengorbankan kebutuhan lain demi liburan sesaat.

Kebiasaan ini juga bisa menciptakan standar sosial yang tidak realistis di kalangan anak muda. Banyak yang merasa harus ikut-ikutan demi terlihat bahagia di media sosial, meski kondisi keuangan belum mendukung. Jika tidak dikontrol, tren ini bisa menyebabkan masalah ekonomi jangka panjang bagi generasi muda.

Tren healing membawa dampak ekonomi yang cukup besar, baik positif maupun negatif. Sektor pariwisata dan bisnis kreatif mendapat keuntungan, tapi pengeluaran konsumtif juga meningkat. Jika tidak dikelola dengan baik, tren ini bisa memicu gaya hidup boros. Oleh karena itu, penting untuk menyeimbangkan kebutuhan healing dengan perencanaan keuangan yang bijak.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us

Latest in Business

See More

5 Alasan Bisnis Awal Terlihat Stabil tapi Rapuh Saat Tekanan Datang

23 Des 2025, 23:30 WIBBusiness