Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Garuda Jelaskan Perkembangan Terbaru Pembelian 50 Pesawat Boeing

Potret Garuda Indonesia, di bandara, (IDN Times/Dhiya Awlia Azzahra)
Potret Garuda Indonesia, di bandara, (IDN Times/Dhiya Awlia Azzahra)
Intinya sih...
  • Garuda Indonesia memastikan pembelian 50 pesawat Boeing untuk transformasi bisnis jangka panjang.
  • Sumber pendanaan dari rencana restrukturisasi dan komunikasi dengan pihak pemberi dana potensial.

Jakarta, IDN Times - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) memastikan tengah melakukan komunikasi secara intensif dengan Boeing guna membahas detail kebutuhan armada yang sesuai dengan pangsa pasar perseroan.

Hal itu dilakukan imbas kesepakatan pemerintah dengan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump dalam penurunan tarif resiprokal dan 32 persen menjadi 19 persen.

"Rencana pembelian pesawat tersebut merupakan salah satu langkah strategis jangka panjang dalam upaya penyehatan perseroan melalui transformasi bisnis dengan penguatan armada dan optimalisasi jaringan penerbangan dalam lima tahun ke depan," kata Direktur Utama Garuda Indonesia, Wamildan Tsani, dikutip dari keterbukaan informasi di situs Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (22/7/2025).

1. Sumber pendanaan pembelian 50 pesawat Boeing

Pemberangkatan jemaah haji dengan pesawat Garuda Indonesia melalui Embarkasi Makassar. (Dok. Istimewa)
Pemberangkatan jemaah haji dengan pesawat Garuda Indonesia melalui Embarkasi Makassar. (Dok. Istimewa)

Terkait sumber pendanaan pembelian 50 pesawat Boeing, Wamildan menjelaskan, hal tersebut sejalan dengan rencana penyehatan perseroan sebagaimana tertuang dalam rancangan restrukturisasi dalam rangka penyehatan perseroan. Hal tersebut juga telah disetujui oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia yang sebelumnya telah mendapatkan persetujuan dari Presiden Republik Indonesia tanggal 23 Juni 2025 serta Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan tanggal 30 Juni 2025.

"Selain itu, perseroan juga secara paralel tengah menjalin komunikasi dengan sejumlah pihak pemberi dana potensial," ujar Wamildan.

2. Pembelian 50 Boeing untuk tambah pendapatan Garuda Indonesia

Ilustrasi JCH naik pesawat Garuda Indonesia di Bandara Lombok menuju Madinah, Arab Saudi. (dok. Istimewa)
Ilustrasi JCH naik pesawat Garuda Indonesia di Bandara Lombok menuju Madinah, Arab Saudi. (dok. Istimewa)

Wamildan menambahkan, pembelian pesawat tersebut akan menunjang transformasi bisnis perseroan dari aspek network dan fleet melalui rasionalisasi jaringan rute.

"Hal itu didasari pada profitability uplift potential dan strategic network serta ekspansi armada yang align dengan permintaan market dengan tetap menjaga efisiensi atas operating cost yang diharapkan dapat mengoptimalkan pendapatan perseroan," kata Wamildan.

3. Alasan pemerintah sepakati pembelian 50 pesawat Boeing

WhatsApp Image 2025-07-16 at 15.42.11.jpeg
Presiden Prabowo Subianto (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Diberitakan, Presiden Prabowo Subianto, mengungkapkan alasan di balik keputusan pemerintah untuk menyepakati pembelian 50 unit pesawat Boeing 777. Langkah ini merupakan bagian dari strategi diplomatik untuk menurunkan tarif impor yang diberlakukan Amerika Serikat di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump, sekaligus upaya memperkuat maskapai Garuda Indonesia.

"Memang kita kan perlu untuk membesarkan Garuda. Garuda adalah kebanggaan kita, flag carrier nasional, lahir dalam perang kemerdekaan kita," ujar Prabowo saat baru tiba dari kunjungan luar negeri di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (16/7/2025).

Pengadaan armada baru sangat dibutuhkan oleh Garuda Indonesia demi meningkatkan daya saing maskapai tersebut di tingkat global. Dengan pembelian Boeing, tidak berarti Indonesia meninggalkan Airbus, melainkan mencerminkan titik temu antara kebutuhan nasional dan kepentingan mitra dagang internasional.

"Saya kira gak ada masalah karena kita butuh, mereka ingin jual. Pesawat Boeing juga cukup bagus, kita juga tetap dari Airbus. Jadi, akhirnya terjadi pertemuan dua kepentingan," kata Prabowo.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Deti Mega Purnamasari
EditorDeti Mega Purnamasari
Follow Us