Gedung ESDM Retak Imbas Proyek BSI Tower, Menteri Ngungsi Sementara
Jakarta, IDN Times - Kantor Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif retak akibat proyek konstruksi BSI Tower yang dibangun di sebelah Kantor Kementerian ESDM. Hasilnya, Arifin pun harus pindah sementara ke ruang kantor lain.
Semula, Arifin berkantor di Gedung Heritage dan kini untuk sementara pindah ke Gedung Chairul Saleh. Gedung Heritage, tempat Arifin berkantor merupakan gedung bersejarah yang telah direnovasi pada tahun 2016.
PT PP selaku kontraktor BSI Tower telah memberikan rekomendasi agar melakukan penelitian dan evaluasi untuk memahami apakah kerusakan pada bangunan tersebut berpotensi membahayakan. Selain itu, Arifin pindah kantor sementara untuk mempermudah proses restorasi bangunan.
“Jadi, Pak Menteri selama penelitian dan restorasinya akan berkantor di ruangannya yang dulu dipakai Pak Sekjen sekarang ada di ruang Menteri di lantai 3,” ujar Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agus Cahyono Adi di Kantor Kementerian ESDM, Selasa (30/1/2024).
1. Kementerian PUPR minta waktu untuk lakukan analisis
Aca menyampaikan, telah dilakukan rapat dengan tim Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Dinas Cagar Budaya. Pihak Kementerian PUPR meminta waktu untuk menganalisis dan menjadwalkan proses restorasi bangunan.
Sementara, pihak PT PP telah setuju untuk melakukan restorasi dan akan dilakukan pemeriksaan tambahan pada beberapa titik untuk memastikan kondisi tanahnya.
“Di situ akan dievaluasi, nanti penjadwalannya akan dilihat dengan jadwal pembangunan,” sebut pria yang akrab disapa Aca itu.
2. Pembangunan basement BSI Tower jadi masa paling kritis untuk bangunan ESDM
Aca menjelaskan, dia telah menanyakan kepada tim dari Kementerian PUPR mengenai aspek yang paling kritis dalam proses konstruksi BSI Tower.
Pihak Kementerian PUPR menyampaikan, momen paling kritis adalah saat dilakukan penggalian untuk membuat basement. Oleh karena itu, langkah-langkah perlu dipastikan sebelum melaksanakan tahapan tersebut.
“Makanya untuk dipasikan sebelum melakukan di sana dan sekarang sudah pilar yang sebelah sini sudah selesai. Nanti pilar yang belum di pinggir jalan sana,” tuturnya.
Aca mengatakan, kemungkinan pergeseran tanah dan dampaknya sudah diantisipasi melalui penggunaan teknik-teknik tertentu. Tim telah melakukan pengukuran dan analisis, termasuk evaluasi oleh ahli dari Kementerian PUPR.
“Ini dari sisi konstruksi tadi disampaikan masa yang paling kritis adalah pada saat nanti bikin basement-nya, kira-kira 1-2 bulan, Februari, Maret, April lah,” sebutnya.
3. Konstruksi gedung heritage cegah keretakan secara masif
Menurut Aca, bangunan Kementerian ESDM memiliki bentuk memanjang dan didesain dengan beberapa blok, termasuk blok tengah dan blok samping. Secara konstruksi, bangunan dirancang dengan struktur yang terdiri dari beberapa bagian tersebut.
Terbukti, bangunan tersebut berfungsi dari segi keselamatan karena retakan-retakan terjadi pada tempat-tempat yang merupakan sambungan-sambungan antarblok mirip dengan prinsip penyambungan blok pada mainan Lego.
“Jadi membuktikan bahwa konstruksinya berfungsi. Jadi kalau gak berfungsi, retaknya di mana-mana,” tambahnya.
