Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Giant Sea Wall Terganjal Modal, AHY Tunggu Arahan Prabowo

Menko IPK, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). (IDN Times/Trio Hamdani)
Intinya sih...
  • Menko IPK Agus Harimurti Yudhoyono menunggu arahan Presiden terkait pembangunan tanggul laut raksasa di pantai utara Jawa.
  • Pemerintah mencari sumber pendanaan kredibel dan melibatkan pihak swasta dalam proyek tersebut.
  • Pembangunan tanggul laut raksasa akan difokuskan di pantai utara Jakarta, dengan studi kelayakan yang diperbarui.

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko IPK), Agus Harimurti Yudhoyono menunggu arahan Presiden terkait pembangunan tanggul laut raksasa (giant sea wall) di pantai utara Jawa.

Pemerintah menghadapi keterbatasan anggaran untuk proyek tersebut, sehingga diperlukan sumber pendanaan yang kredibel. Pemerintah, lanjutnya, akan terus memikirkan skema pendanaan yang tepat guna mendukung kelanjutan proyek strategis itu.

"Ada keterbatasan anggaran di sana sini, kita harus mencari sumber-sumber pendanaan yang juga kredibel. Ini akan terus kami pikirkan dan tentunya menunggu arahan-arahan dari Bapak Presiden," kata dia dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Rabu (8/1/2025).

Pemerintah akan melibatkan pihak swasta dalam pembangunan tanggul laut raksasa. Hal itu dilakukan melalui penguatan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU), dengan mengundang investasi dari dalam maupun luar negeri.

1. Prabowo dahulukan tanggul laut raksasa di pantai utara Jakarta

Presiden RI Prabowo Subianto memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/12). (dok. Tim Komunikasi Prabowo)

Pria yang akrab disapa AHY itu menyatakan anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan tanggul laut raksasa cukup besar. Meskipun begitu, pemerintah tetap serius melanjutkan proyek tersebut.

AHY juga menegaskan ancaman banjir rob dan penurunan permukaan tanah tidak hanya terjadi di Jakarta, tetapi juga di wilayah seperti Semarang, Demak, dan kawasan utara Pulau Jawa lainnya, yang akan menjadi perhatian pemerintah ke depan.

Namun, pada tahap awal, pembangunan tanggul laut raksasa akan difokuskan di pantai utara Jakarta, sesuai arahan Prabowo. Perhitungan teknis proyek tersebut telah dilakukan, namun perlu diperbarui.

"Seperti yang diarahkan oleh Bapak Presiden Prabowo Subianto juga bahwa memang kita fokus utamanya di pantai utara Jakarta. Itu sudah ada hitungan-hitungannya dan tetap sekali lagi kita harus mutakhirkan hitungan itu," ujarnya.

2. Pemerintah bongkar dokumen lama terkait proyek tanggul laut raksasa

Ilustrasi tanggul pantai. (IDN Times/Trio Hamdani)

Ketua Umum Partai Demokrat itu menjelaskan pembangunan tanggul laut raksasa, sebagai bagian dari proyek mega-infrastruktur, bukanlah ide baru, melainkan telah direncanakan sejak lama sebelum Prabowo memerintah Indonesia.

Saat ini, pemerintah sedang meninjau kembali dokumen dan studi kelayakan (feasibility study) dari periode sebelumnya untuk memastikan relevansi proyek serta melakukan pembaruan dan perbaikan yang diperlukan.

"Kita sedang meneliti lebih lanjut, membuka dokumen-dokumen yang telah ada sebelumnya termasuk FS, feasibility study yang dilakukan di tahun atau era sebelumnya," papar AHY.

3. Pemerintah atasi penurunan muka tanah akibat eksploitasi

Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Jatiluhur I. (Dok. Kementerian PUPR)

Pemerintah ingin menyelesaikan pembangunan dan penguatan tanggul pantai sepanjang 21 kilometer di Jakarta. Langkah tersebut akan dilakukan bersamaan dengan upaya mengurangi dampak penurunan tanah akibat penggunaan air tanah yang berlebihan.

Hal itu dilakukan dengan memperbaiki suplai air bersih dari Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Jatiluhur dan Karian, normalisasi 13 sungai, serta peningkatan sistem pengelolaan limbah.

"Sehingga pada saatnya ketika memang benar-benar sudah harus dibangun tanggul raksasa, open sea dike itu, ini juga sudah dibereskan masalah-masalah lainnya sehingga tidak menimbulkan masalah baru," tambahnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us