Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jadi Proyek Prioritas Prabowo, Apa Itu Giant Sea Wall?

Proyek pembangunan tanggul laut di Tambak Lorok, Semarang Utara, Kota Semarang. (dok. Pemkot Semarang)
Proyek pembangunan tanggul laut di Tambak Lorok, Semarang Utara, Kota Semarang. (dok. Pemkot Semarang)

Jakarta, IDN Times - Giant sea wall atau tanggul laut raksasa menjadi topik yang semakin sering dibicarakan di pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Bukan tanpa alasan, itu karena naiknya permukaan air laut yang berpotensi membahayakan wilayah pesisir.

Pembangunan giant sea wall dianggap memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan antara kebutuhan manusia akan perlindungan dan pengembangan wilayah.

Dikutip dari berbagai sumber, berikut pengertian hingga tujuan dari pembangunan giant sea wall dan perkembangannya di Indonesia.

1. Pengertian giant sea wall

Lokasi tanggul sepanjang 3,2 kilometer di Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara, Rabu (4/1/2023). (ANTARA/HO-Kominfotik Jakarta Utara)
Lokasi tanggul sepanjang 3,2 kilometer di Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara, Rabu (4/1/2023). (ANTARA/HO-Kominfotik Jakarta Utara)

Giant sea wall atau tanggul laut raksasa adalah struktur besar yang dibangun sejajar dengan garis pantai untuk melindungi wilayah daratan dari ancaman gelombang laut, erosi, dan banjir.

Struktur tersebut biasanya terbuat dari beton atau material kuat lainnya dan dirancang untuk menahan tekanan air laut serta mencegah masuknya air ke area pemukiman atau infrastruktur penting.

Tanggul laut raksasa sering digunakan di daerah pesisir yang rentan terhadap kenaikan permukaan laut dan badai.

2. Fungsi giant sea wall

Foto udara proyek reklamasi Teluk Jakarta, Sabtu (29/10/2016). ANTARA FOTO/Zabur Karuru/pras.
Foto udara proyek reklamasi Teluk Jakarta, Sabtu (29/10/2016). ANTARA FOTO/Zabur Karuru/pras.

Tujuan utama pembangunan giant sea wall adalah untuk melindungi wilayah pesisir dari ancaman banjir, erosi, dan dampak negatif lainnya akibat perubahan iklim serta aktivitas manusia.

Secara spesifik, fungsi dari giant sea wall mencegah masuknya air laut ke daratan saat terjadi pasang tinggi atau badai, sehingga melindungi pemukiman dan infrastruktur penting. Kemudian, menahan gelombang laut yang dapat mengikis garis pantai, sehingga menjaga kestabilan lahan di sekitar area pesisir.

Dalam beberapa desain, giant sea wall juga berfungsi sebagai penampung air tawar yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber air bersih bagi kota.

Selain fungsi protektif, area di sekitar giant sea wall dapat dikembangkan menjadi kawasan ekonomi baru, seperti perumahan, perkantoran, dan fasilitas umum lainnya.

3. Perkembangan giant sea wall di Indonesia

Proyek pembangunan tanggul laut di Tambak Lorok, Semarang Utara, Kota Semarang. (dok. Pemkot Semarang)
Proyek pembangunan tanggul laut di Tambak Lorok, Semarang Utara, Kota Semarang. (dok. Pemkot Semarang)

Di Indonesia, khususnya di Jakarta, proyek Giant Sea Wall dikenal dengan nama National Capital Integrated Coastal Development (NCICD). Proyek ini dibagi menjadi tiga fase:

Fase A: Pembangunan tanggul pantai dan muara sungai sepanjang 120 km. Pembangunan fase ini sudah dimulai dan ditargetkan selesai pada 2030.

Fase B: Pembangunan tanggul laut adaptif sisi barat sepanjang 20 km, yang direncanakan mulai pada 2030.

Fase C: Pembangunan tanggul laut adaptif sisi timur sepanjang 12 km, yang direncanakan mulai pada 2040.

Pembangunan fase A diperkirakan membutuhkan dana Rp16,1 triliun, dengan sumber anggaran dari Kementerian PUPR sebesar Rp10,3 triliun dan Pemprov DKI Jakarta sebesar Rp5,8 triliun.

Sementara itu, fase B membutuhkan dana Rp148 triliun, dengan rincian Rp91 triliun untuk pembangunan tanggul dan jalan tol, serta Rp57 triliun untuk pengembangan lahan sekitar tanggul.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Trio Hamdani
EditorTrio Hamdani
Follow Us