Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

GMFI Raup Pendapatan Bersih US$238,7 Juta Sepanjang 2022

Hanggar 4 GMF AeroAsia, Soekarno-Hatta. (IDN Times/Vadhia Lidyana)
Hanggar 4 GMF AeroAsia, Soekarno-Hatta. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Jakarta, IDN Times - Emiten bengkel pesawat grup Garuda Indonesia, PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI) mencatatkan kinerja apik sepanjang 2022. Hal itu dibuktikan lewat raihan pertumbuhan pendapatan bersih sepanjang periode tersebut.

Dalam laporan resminya, GMFI berhasil membukukan pendapatan bersih sebesar 238,7 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp3,56 triliun sepanjang tahun lalu.

"Yang berarti mengalami pertumbuhan 13,3 persen dari pendapatan usaha di tahun 2021. Catatan ini sejalan dengan tema bisnis Perseroan untuk memaksimalkan pemulihan berkelanjutan melalui restrukturisasi yang berimbang antara finansial maupun operasional," kata Direktur Utama GMFI, Andi Fahrurrozi dalam pernyataan resminya, dikutip Selasa (25/4/2023).

1. GMFI raih laba bersih tahun lalu

ilustrasi laba bersih (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi laba bersih (IDN Times/Aditya Pratama)

Adapun kontribusi tertinggi pendapatan GMFI sepanjang tahun lalu didapatkan dari segmen bisnis Airframe Maintenance yang menyumbang 36 persen pendapatan dari total keseluruhan.

Seiring dengan pertumbuhan pendapatan tersebut, GMFI juga mampu membukukan laba bersih senilai 2,6 juta dolar AS atau sekitar Rp38,8 miliar.

Raihan itu kemudian disambut gembira oleh Andi karena terakhir kali GMFI meraih laba bersih adalah 5 tahun yang lalu.

"Setelah mengalami hantaman pandemik COVID-19 yang cukup memberikan tekanan signifikan pada operasional Perseroan, tahun ini menjadi titik balik Perseroan untuk kembali membukukan keuntungan setelah terakhir mencatatkan laba bersih pada tahun 2018," ucap Andi.

2. Faktor yang memengaruhi pertumbuhan kinerja GMFI

www.gmf-aeroasia.co.id
www.gmf-aeroasia.co.id

Andi pun kemudian menjelaskan, pertumbuhan kinerja GMFI yang cukup membanggakan tersebut tidak terlepas dari bangkitnya penerbangan komersial setelah carut marut dalam tiga tahun ke belakang karena COVID-19.

"Capaian ini dipengaruhi oleh faktor kembali menggeliatnya penerbangan komersil dan strategi diversifikasi bisnis Perseroan yang mulai memperlihatkan hasil," ucap dia.

Namun, sambung Andi, catatan keuangan tidak menghentikan pihaknya untuk mewujudkan target jangka panjang memperbaiki kondisi finansial Perseoran hingga seperti sebelum pandemik COVID-19.

"GMF, serta pelaku industri aviasi lain, masih dalam survival mode untuk membenahi kinerja setelah pandemik. Target kami tidak muluk dan mampu mencatatkan laba bagi kami sudah cukup baik di masa penuh tantangan ini," katanya.

 

3. Target pertumbuhan pendapatan hingga 2026

Ilustrasi grafik (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi grafik (IDN Times/Arief Rahmat)

Sejalan dengan hal tersebut, GMFI sendiri telah menargetkan pertumbuhan pendapatan hingga 2026 nanti.

Andi mengaku tidak ingin capaian laba bersih pada 2022 hanya bersifat sementara alias temporer.

Perbaikan gradual ditargetkan melalui target pertumbuhan pendapatan sebesar 7 persen hingga 2026. Target ini diharapkan dapat dicapai melalui tiga strategi utama, yakni restrukturisasi utang, peningkatan profitabilitas, dan perbaikan ekuitas.

"Kami percaya saat ini kami berada dalam track yang benar, di mana langkah restrukturisasi sudah kami lakukan secara serius, profitabilitas juga secara bertahap telah mampu dicapai, dan tentunya berbagai strategi pendukung tetap digalakkan untuk medukung tiga strategi utama kami," papar Andi.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hana Adi Perdana
EditorHana Adi Perdana
Follow Us