Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Hari Pertama IPO, FORE Sentuh Autoreject Atas

Seremoni pencatatan saham perdana atau IPO Fore di Bursa Efek Indonesia. (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)
Intinya sih...
  • Saham FORE melesat 34,04 persen ke level Rp252 per saham saat perdagangan dibuka.
  • FORE berhasil menghimpun dana sebesar Rp353,44 miliar dengan harga penawaran Rp188 per saham.
  • Dana hasil IPO bakal digunakan untuk menambah outlet Fore Coffee di Indonesia dan setoran modal kepada anak usaha PT Cipta Favorit Indonesia (CFI).

Jakarta, IDN Times - PT Fore Kopi Indonesia Tbk (FORE) resmi mencatatkan saham perdana atau IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (14/4/2025). FORE jadi perusahaan ke-12 yang berhasil IPO tahun ini.

"Kami sangat antusias menyambut babak baru ini bersama para investor. Strategi yang kami implementasikan adalah investasi jangka panjang untuk memperkokoh fondasi bisnis, memperluas jangkauan pasar, serta bagian dari komitmen Fore Coffee untuk terus berinovasi memberikan kualitas kopi premium yang terjangkau," tutur CEO Fore Coffee, Vico Lomar di Main Hall BEI.

Pada hari pertama perdagangan, saham FORE melesat ke zona hijau dan menyentuh auto reject atas (ARA). Saham FORE tercatat naik sebesar 34,04 persen ke level Rp252 per saham saat sesi perdagangan dibuka.

1. IPO adalah keputusan tepat

Komisaris Utama FORE, Willson Cuaca (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Di tengah gonjang-ganjing pasar yang penuh volatilitas, IPO yang dilakukan Fore Coffee dianggap keputusan tepat. Komisaris Utama FORE, Willson Cuaca menyatakan, keputusan FORE IPO di tengah kondisi pasar saat ini adalah tepat lantaran FORE punya fundamental bisnis yang kuat.

"Di dalam situasi gonjang-ganjing di Amerika Serikat dan kelemahan pasar modal, keputusan yang tegas untuk maju terus melalui proses IPO adalah keputusan yang sangat tepat sekali. Walaupun keputusan itu sepertinya counter intuitive, tapi merupakan keputusan yang sangat penuh dengan percaya diri, dengan fundamental business dari Fore," tutur Willson.

2. Oversubscribe 200 kali

Produk Fore (instagram.com/fore.coffee)

Kepercayaan diri tersebut sejalan dengan investor yang juga menaruh rasa percaya terhadap FORE. Hal itu dibuktikan melalui antusiasme investor yang tercermin dari kelebihan permintaan alias oversubscription terhadap saham FORE.

"Melalui sistem e-IPO, penggalangan dana melebihi target dan kelebihan 200 kali. Lebih dari 114.000 investor bergabung ke FORE. Meminjam istilahnya Pak Jurgan (Managing Director Henan Putihrai Sekuritas) di situasi seperti ini menakjubkan katanya," ujar Willson.

Secara detil, saham FORE oversubscribe lebih dari 200,63 kali dari 114.873 ribu investor yang tercatat berpartisipasi pada penjatahan terpusat pada 10 April 2025 yang mengacu pada data dari sistem e-IPO.

3. Penggunaan dana hasil IPO

Fore Coffee Cabang BG Junction, Surabaya (intagram.com/fore.coffee)

Fore Coffee berhasil menghimpun dana sebesar sekitar Rp353,44 miliar, dengan harga penawaran sebesar Rp188 per saham. Perusahaan menawarkan sebanyak 1,88 miliar saham baru atau setara dengan 21,08 persen dari total modal disetor dan ditempatkan penuh. Sebanyak 81 persen dana hasil IPO bakal digunakan untuk menambah outlet Fore Coffee di Indonesia.

Menurut Direktur Utama FORE. Vico Lomar, ekspansi itu ditujukan untuk memperkuat posisi Fore Coffee sebagai pemimpin pasar kopi premium di Indonesia dengan menghadirkan standar layanan terbaik, produk berkualitas, dan inovasi yang sesuai dengan preferensi pelanggan.

"Dari hasil dana IPO ini kami akan lakukan ekspansi di sekitar 140 outlet ke depannya sampai 2026 dan kalau ditanya apakah ini nantinya ruko dan seberapa banyak ruko? Ya ada gabungan antara ruko, kemudian juga ada di mal dan juga ada di beberapa mungkin di transportation hub seperti airport, kereta api dan lain sebagainya," tutur Vico.

Adapun untuk tahun ini, Vico menargetkan pembukaan 72 outlet Fore Coffee baru di beberapa wilayah seperti Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi dan Bali. Sebanyak 18 persen dana IPO bakal digunakan Fore Coffee untuk setoran modal kepada anak usaha, PT Cipta Favorit Indonesia atau CFI.

"Selanjutnya akan digunakan untuk membuka sekitar sebanyak 30 outlet baru yang saat ini belum memperoleh izin, dengan komposisi 10 persen untuk outlet Flagship, 65 persen untuk outlet Medium, dan 25 persen untuk outlet Satellite yang termasuk tapi tidak terbatas pada biaya renovasi, biaya pengadaan peralatan dan perlengkapan outlet di wilayah Jabodetabek serta wilayah lain di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Bali," tulis Fore Coffee dalam prospektus.

Penggunaan dana tersebut rencananya dilakukan secara bertahap dari 2025 hingga 2027. Selanjutnya sisa dana IPO sekitar satu persen digunakan Fore Coffee untuk modal kerja seperti pembelian bahan baku biji kopi, gula/sirup, susu, dan bubuk minuman serta bahan kemasan. Selain itu juga digunakan untuk biaya sewa outlet dan biaya utilitas seperti biaya air, listrik, telepon, dan internet.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us