Hari Santri, Pemerintah Beri Bantuan Rp2,6 Triliun untuk Pesantren

Jakarta, IDN Times - Kementerian Keuangan mengalokasikan anggaran hingga Rp2,6 triliun untuk pemulihan ekonomi pesantren yang ikut terimbas akibat pandemik COVID-19.
"Pemerintah memberikan alokasi hingga Rp2,6 triliun dalam rangka menyiapkan pesantren untuk beradaptasi ke kebiasaan baru atau new normal," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam peringatan Hari Santri, Kamis (22/10/2020).
1. Dianggarkan Rp2,38 triliun untuk bantuan pendidikan

Dari anggaran tersebut, sebesar Rp2,38 triliun digunakan untuk membantu operasi pendidikan di lembaga pesantren dan Madrasah Diniyah, Takmiliyah, dan lembaga pendidikan Al-Qur'an.
Selain itu, ada juga bantuan pembelajaran secara daring bagi pesantren selama tiga bulan sebesar Rp211,7 miliar. Angka itu dibagi berdasarkan ukuran pesantren. Misalnya untuk pesantren kecil yang berjumlah 14.900 diberikan anggaran Rp25 juta.
Sementara pesantren ukuran sedang yang berjumlah 4.000 diberikan anggaran Rp40 juta. Pesantren besar yang berjumlah 2.200 diberi anggaran Rp50 juta.
"Bantuan operasional pendidikan Diniyah sebanyak 62 ribu diberikan sebesar Rp10 juta, dan bantuan operasi pendidikan LPA sebanyak 112 ribu diberikan bantuan Rp10 juta," kata Sri Mulyani.
2. Bantuan juga diberikan untuk para pengajar

Selain itu, pemerintah juga memberikan bantuan kepada tenaga pengajar seperti guru, ustaz, dan pengasuh pondok pesantren melalui bantuan sosial dan bantuan pembangunan atau perbaikan sarana dan prasarana. Seperti tempat wudu, wastafel dan tempat cuci tangan di 100 pesantren yang tersebar di sepuluh provinsi.
"Bantuan dari berbagai anggaran kementerian/lembaga mencapai lebih dari Rp991 miliar," kata eks Direktur Pelaksana Bank Dunia ini.
3. Bantuan kredit usaha rakyat

Ada juga bantuan kredit usaha rakyat (KUR) bagi santri untuk usaha produktif yang bisa diakses di cabang bank pelaksana terdekat, termasuk yang menerapkan layanan syariah.
Sementara bagi santri dan masyarakat yang belum mendapat akes perbankan untuk KUR ini, pemerintah juga telah memberikan akses untuk usaha yang skala ultra mikro.
"Kita sebut program pembiayaan ultra mikro atau UMI. Sampai 20 Oktober pembiayaan UMI mencapai 3,3 juta masyarakat penerima. Di mana 565 ribu UMKM menerima pembiayaan melalui akad syariah, yang disalurkan melalui koperasi syariah yang jadi lembaga pendukung," ujar Sri Mulyani.