Imbas COVID-19, Rasio Utang RI Melonjak 40 Persen

Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut rasio utang Indonesia naik 40 persen terhadap produk domestik bruto (PDB). Hal itu imbas penanganan pandemik COVID-19. Sebelum dihantam pandemik, rasio utang mencapai 30 persen. Menurut dia, rasio utang Indonesia masih lebih rendah jika dibandingkan negara-negara lainnya.
"Tetapi itu tidak berarti kita berpuas diri," ujar Sri Mulyani dilansir dari rekaman video Kementerian Keuangan, Jumat (19/2/2021).
1. Defisit fiskal meningkat imbas pandemik

Sri mengatakan, pandemik membuat defisit fiskal meningkat. Pada 2020 lalu, defisit fiskal yang semula diproyeksikan 1,76 persen dari PDB meningkat jadi 6,09 persen.
"Jadi peningkatan defisit pasti akan meningkatkan kedalaman rasio PDB," jelasnya.
2. Pemerintah menggenjot iklim investasi

Menurut Sri, utang bukan satu-satunya jalan keluar untuk memenuhi pembiayaan di tengah pandemik. Oleh sebab itu, pemerintah kini menggenjot iklim investasi untuk menarik minat investor.
"Tentunya peran pemerintah sangat krusial. Itulah mengapa, selama masih memiliki ruang fiskal, gunakan dengan bijak dan tepat waktu. Tetapi jika memiliki batasan (pembiayaan), maka harus dapat menarik lebih banyak investor swasta dan asing untuk mengatasi masalah ini," ungkapnya.
3. ULN Indonesia mencapai Rp6 triliun per November 2020
.jpg)
Utang luar negeri (ULN) Indonesia pada akhir November 2020 tercatat sebesar 416,6 miliar dolar AS atau nyaris Rp6 triliun. Utang itu terdiri dari ULN sektor publik (Pemerintah dan Bank Sentral) sebesar 206,5 miliar dolar AS, dan ULN sektor swasta (termasuk BUMN) sebesar 210,1 miliar dolar AS.
Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan ULN Indonesia pada akhir November 2020 tercatat sebesar 3,9 persen (yoy), meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 3,3 persen (yoy). Naiknya ULN Indonesia disebabkan peningkatan penarikan neto ULN Pemerintah. Selain itu, penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga berkontribusi pada peningkatan nilai ULN berdenominasi rupiah.