Inalum Ungkap Wacana Bangun Smelter Baru
- Inalum melakukan tiga aksi korporasi besar untuk pengembangan industri aluminium nasional.
- Anak usaha MIND ID menggenjot kerja sama global untuk optimalisasi hilirisasi mineral.
- Inalum melakukan kerja sama strategis dengan perusahaan Eropa dan Jepang untuk pengembangan pasar aluminium Indonesia.
Jakarta, IDN Times - PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) sedang melakukan tiga aksi korporasi besar dalam rangka pengembangan hilirisasi industri aluminium nasional. Pertama, optimalisasi Smelter Kuala Tanjung dengan target meningkatkan kapasitas produksi.
Kedua, pembangunan Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) yang kedua di Kalimantan Barat. Ketiga, rencana pembangunan smelter aluminium baru.
“Indonesia punya potensi luar biasa di sektor aluminium, apalagi dengan agenda hilirisasi yang sedang digenjot pemerintah," Direktur Utama Inalum, Melati Sarnita dikutip Minggu (28/9/2025).
1. Genjot kerja sama global

Untuk mewujudkan aksi-aksi korporasi di atas, anak usaha MIND ID itu juga menggenjot kerja sama global.
Corporate Secretary MIND ID, Pria Utama menyampaikan kerja sama global dilakukan untuk pengembangan hilirisasi mineral. Harapannya, upaya itu memberikan manfaat ekonomi yang lebih besar untuk Indonesia, baik dalam hal penyerapan tenaga kerja, maupun nilai tambah ekonomi yang tercipta di masa depan.
“Industri pertambangan mineral indonesia memiliki potensi pengmbangan yang besar. Kami berupaya memastikan agar dampak hilirisasi aluminium yang dihasilkan dapat lebih optimal dan mampu menjawab harapan yang dimandatkan oleh Pemerintah, yakni menuju Indonesia Emas 2045,” tutur Pria Utama.
2. Gandeng perusahaan Eropa

Adapun bukti kerja sama global yang baru-baru ini dikantongi perusahaan adalah penandatanganan Heads of Agreement (HoA) dengan perusahaan energi dan komoditas yang berbasis di Belanda, Vitol terkait dengan offtake proyek smelter 2.
Penandatanganan itu dilakukan di sela-sela penyelenggaraan World Osaka Expo 2025 m. Melati mengatakan, Inalum juga melakukan kerja sama strategis dengan Tiberius bersama Panasonic mengenai pengembangan pasar aluminium Indonesia di Jepang.
"Bagi Inalum, kerja sama ini bukan semata soal modal. Ada komitmen jangka panjang untuk membangun industri aluminium rendah karbon, mendukung transisi energi bersih, sekaligus membuka lapangan kerja dan pasar baru,” tutur Melati.
3. Dorong keberlanjutan pasokan industri alumunium RI
Setelah penandatanganan, Inalum melakukan diskusi dan business matching terkait potensi kolaborasi dengan untuk keberlanjutan rantai pasok dan industri aluminium Indonesia.
Kegiatan itu turut dilakukan perusahaan bersama Tiberius dan Panasonic.