Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

India Setujui Paket Rp84 T untuk Eksportir Terdampak Tarif AS

bendera india (unsplash.com/Naveed Ahmed)
bendera india (unsplash.com/Naveed Ahmed)
Intinya sih...
  • Pemerintah India mengesahkan paket dukungan 450,6 miliar rupee India atau setara Rp84,8 triliun untuk membantu eksportir yang terdampak kenaikan tarif impor
  • Tujuannya demi memperkuat daya saing produk ekspor India di pasar global yang menghadapi hambatan tarif tinggi.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah India mengesahkan paket dukungan sebesar 450,6 miliar rupee India (Rp84,8 triliun) untuk membantu para eksportir yang terdampak kenaikan tarif impor oleh Amerika Serikat (AS). Langkah ini bertujuan memperkuat daya saing produk ekspor India di pasar global yang menghadapi hambatan tarif tinggi.

Menteri Informasi India, Ashwini Vaishnaw mengatakan, kebijakan ini diharapkan dapat meringankan beban eksportir, terutama sektor kecil dan menengah serta mendorong pertumbuhan ekspor negara.

1. Persetujuan paket bantuan ekspor bernilai besar

Pemerintah India menetapkan paket dukungan ekspor senilai 450,6 miliar rupee India (Rp84,8 triliun) yang mencakup berbagai skema untuk memudahkan akses pembiayaan bagi eksportir lokal. Termasuk di dalamnya adalah jaminan kredit sebesar 200 miliar rupee India (Rp37,6 triliun) tanpa jaminan agunan, yang dirancang untuk memperkuat modal usaha eksportir, terutama pelaku usaha kecil dan menengah.

Upaya ini muncul sebagai respons terhadap tekanan tarif tinggi dari AS yang menimbulkan tantangan signifikan terhadap ekspor India.

"Pemerintah berkomitmen menyediakan dukungan konkret agar eksportir tetap kompetitif dan mampu memperluas pangsa pasar di tengah kondisi perdagangan global yang berubah," kata Vaishnaw, dilansir Yahoo Finance.

2. Dampak tarif AS terhadap sektor ekspor India

Pada akhir Agustus 2025, pemerintah AS menerapkan tarif hingga 50 persen pada produk-produk ekspor utama dari India, termasuk tekstil, perhiasan, dan produk laut. Kebijakan ini menyebabkan penurunan nilai ekspor ke AS sebesar hampir 12 persen pada September 2025 menjadi 5,43 miliar dolar AS (Rp90,6 triliun), menurut Federation of Indian Export Organisations (FIEO).

Sektor padat karya seperti tekstil dan makanan laut jadi yang paling terdampak, dengan laporan adanya kehilangan pekerjaan di pusat industri Tamil Nadu dan Gujarat.

"Kenaikan tarif ini sangat menekan para eksportir dan mengancam stabilitas kerja di sektor-sektor kunci," kata Vaishnaw, dilansir Bloomberg.

3. Skema dan program pendukung ekspor dalam paket bantuan India

Selain jaminan kredit, paket bantuan ini mencakup alokasi 250,6 miliar rupee India (Rp47,2 triliun) untuk pembiayaan perdagangan yang terjangkau bagi eksportir kecil, serta dukungan sarana logistik dan pemasaran selama enam tahun ke depan.

Program ini terbagi menjadi dua subskema utama, yakni Niryat Protsahan yang berfokus pada pembiayaan, dan Niryat Disha yang menyediakan dukungan non-finansial seperti pengujian produk dan partisipasi dalam pameran dagang internasional.

“Kami ingin memperluas akses pasar sekaligus mendorong inovasi dan sertifikasi agar produk India lebih kompetitif di luar negeri," kata Vaishnaw, dilansir Financial Express.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us

Latest in Business

See More

Tambang Freeport yang Longsor Ditarget Beroperasi Maret-April 2026

15 Nov 2025, 08:50 WIBBusiness