Indonesia Menuju Zero Hunger Bersama Hilirisasi Berkelanjutan

Pastinya, sudah bukan hal asing bagi kita bahwa Indonesia adalah negara yang kaya sumber daya alam. Bahkan setiap daerah pasti memiliki sumber daya alam khasnya masing-masing. Namun, tentunya sangat disayangkan, dengan sumber daya alam yang sangat berlimpah ini, sampai sekarang masalah kelaparan masih jadi masalah utama yang harus diselesaikan.
Dilansir Global Hunger Index, di tahun 2022 Indonesia menempati urutan 77 dari 121 negara, dengan peringkat 1 adalah negara dengan tingkat kelaparan terendah. Namun, kabar baiknya, dibandingkan tahun 2014, Indonesia telah berhasil mengurangi tingkat kelaparan dari level serius ke level moderate. Hal ini menunjukkan kita sedang bergerak ke arah yang tepat menuju Bebas Kelaparan atau Zero Hunger, tujuan SDGs 2030 nomor 2.
Salah satu langkah yang dapat ditempuh untuk mewujudkan Zero Hunger adalah melalui program hilirisasi yang sedang digaungkan pemerintah. Hilirisasi merupakan cara untuk meningkatkan nilai tambah suatu komoditas. Berawal dari bahan mentah, kemudian diubah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Berawal dari sumber daya alam, kemudian menjadi produk yang dapat dikonsumsi.
Hilirisasi pada sektor pertanian dapat menjadi alat bagi Indonesia untuk mewujudkan salah satu tujuan SDGs, yaitu Zero Hunger. Apa alasannya? Coba kita ulik lebih dalam, yuk!
1. Terciptanya diversifikasi pangan

Seperti yang kita ketahui, Indonesia sangat kaya dengan sumber daya alam. Namun, dari semua sumber karbohidrat yang ada, pasti kamu hampir selalu mengonsumsi nasi, bukan? Padahal selain nasi, masih banyak sumber karbohidrat lainnya yang ada di Indonesia. Nah, di sinilah hilirisasi akan berperan.
Melalui hilirisasi, produk-produk pangan baru akan bermunculan sesuai dengan potensi daerah masing-masing. Salah satu contohnya yang mungkin pernah kamu dengar adalah beras konnyaku. Beras konnyaku merupakan hasil dari hilirisasi umbi tanaman porang yang diolah menjadi beras sebagai pengganti padi.
Dengan adanya hilirisasi, masyarakat tidak perlu hanya bergantung pada satu komoditas. Masyarakat dapat mengonsumsi sumber pangan sesuai dengan komoditas yang menjadi potensi di daerahnya. Dengan ini diversifikasi pangan atau keragaman konsumsi pangan dapat tercapai.
2. Terciptanya ketahanan pangan

Tercapainya diversifikasi pangan akan membukakan pintu tercapainya ketahanan pangan. Melalui hilirisasi, pemanfaatan sumber daya alam pada sektor pertanian menjadi semakin optimal. Semakin banyaknya sumber daya alam yang terolah secara optimal, maka kebutuhan pangan tiap rumah tangga juga akan semakin terpenuhi.
Selain itu, upaya hilirisasi juga akan memberikan dampak positif bagi kegiatan ekspor dan impor Indonesia. Indonesia tidak lagi bergantung pada negara lain untuk memenuhi kebutuhan pangannya. Jika ini terjadi, maka ketahanan pangan hingga kedaulatan pangan tentunya dapat terwujud.
3. Berkurangnya angka stunting

Salah satu masalah yang tidak dapat dipisahkan dari kelaparan adalah stunting. Dilansir WHO, stunting adalah kondisi yang disebabkan kurangnya asupan nutrisi secara kronis. Menurut Kementerian Kesehatan, di tahun 2022 angka stunting di Indonesia mencapai 21,6 persen.
Secara tidak langsung, hilirisasi juga dapat mengurangi angka kurang gizi pada anak-anak. Hal ini disebabkan dengan adanya hilirisasi, masyarakat lokal tidak perlu bergantung pada satu komoditas sebagai pemenuhan sumber gizinya. Masyarakat dapat memperoleh pangan yang bergizi melalui pemanfaatan sumber daya alam daerahnya masing-masing, sehingga akses pangan bergizi menjadi lebih mudah dijangkau.
4. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat kecil

Melalui hilirisasi, pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat kecil juga dapat meningkat seiring dengan meningkatnya kondisi ekonomi mereka. Jika sebelumnya penjualan bahan mentah hanya memberikan nilai yang kecil, dengan adanya hilirisasi tentunya dapat memberikan nilai tambah pada produk yang dihasilkan.
Menurut Menteri #KementerianInvestasi/BKPM, hilirisasi tidak hanya menguntungkan investor, tapi juga kolaborasi dengan pengusaha daerah dan UMKM untuk tumbuh bersama. Hilirisasi dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mewujudkan transformasi ekonomi sehingga nantinya kualitas hidup masyarakat kecil juga dapat meningkat.
Melalui hilirisasi, Zero Hunger bukan lagi hanya menjadi sebuah mimpi bagi Indonesia. Perlahan tapi pasti, kita sedang melangkah menuju Indonesia yang lebih baik. Namun, tentunya seluruh pihak harus ikut berkolaborasi untuk memastikan keberlanjutan dari hilirisasi. Jadi, yuk, mulai dari hal kecil, kita ikut dukung program #HilirisasiUntukNegeri demi wujudkan Indonesia menuju Zero Hunger 2030!