PPA Perluas Dampak Sosial Lewat Pemberdayaan UMK Inklusif

- Peduli UMK Spesial menyasar UMK dengan latar belakang narapidana, disabilitas
- Sejumlah program yang berhasil dilaksanakan PT PPA sepanjang 2025
- Dorong UMK memiliki ekosistem usaha berkelanjutan
Jakarta, IDN Times - PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) memfokuskan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) pada pemberdayaan usaha mikro dan kecil (UMK) berbasis inklusi sosial. Program ini ditujukan untuk membuka akses ekonomi bagi kelompok masyarakat yang selama ini berada di pinggiran sistem usaha formal.
Direktur Utama PPA M Teguh Wirahadikusumah mengatakan, fokus tersebut sejalan dengan peran PPA sebagai instrumen strategis pemerintah dalam restrukturisasi dan revitalisasi aset. Melalui program TJSL, PPA berupaya memastikan dampak ekonomi dapat dirasakan secara langsung oleh masyarakat.
“Sebagai satu-satunya BUMN yang berperan sebagai restructuring house, PPA secara konsisten dalam lima tahun terakhir memberikan dukungan kepada UMK dengan latar belakang yang beragam dan memiliki potensi untuk direvitalisasi,” ujar Teguh dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (20/12/2025).
1. Peduli UMK Spesial menyasar UMK dengan latar belakang narapidana, disabilitas

Program yang diberi nama Peduli UMK Spesial tersebut menyasar UMK dengan latar belakang mantan narapidana, penyintas narkoba, pemberdaya disabilitas, pegiat lingkungan, hingga komunitas ibu kepala keluarga.
PPA menempatkan program ini sebagai bagian dari tanggung jawab perseroan kepada pemegang saham dan para pemangku kepentingan.
“Program UMK Spesial merupakan kontribusi nyata PPA kepada masyarakat yang sejalan dengan pilar pembangunan ekonomi, khususnya dengan menyasar Tujuan Pembangunan Berkelanjutan di bidang Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi,” kata Teguh.
2. Sejumlah program yang berhasil dilaksanakan PT PPA sepanjang 2025

Pada 2025, PPA juga menjalankan sejumlah program TJSL di bidang pendidikan, antara lain dukungan pendidikan dan kesehatan bagi 60 penerima manfaat dari keluarga tenaga alih daya. Selain itu, PPA menyalurkan beasiswa kepada 50 karyawan Holding BUMN Danareksa serta memberikan bantuan perbaikan pada empat sekolah dasar di lingkungan holding.
Di bidang lingkungan, PPA menanam 2.000 bibit pohon endemik dan produktif serta membangun dua rumah sampah di kawasan industri Holding BUMN Danareksa. Perseroan juga melibatkan karyawan dalam kegiatan daur ulang plastik dan pakaian menjadi produk bernilai tambah.
Sementara itu, pada sektor pemberdayaan UMK, PPA menyalurkan dana sebesar Rp1 miliar untuk pembinaan terhadap 30 UMK binaan. Program tersebut difokuskan pada penguatan kapasitas usaha dan keberlanjutan bisnis.
“Kami percaya pertumbuhan bisnis harus berjalan beriringan dengan kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan. PPA akan terus hadir melalui program TJSL yang berdampak pada peningkatan kualitas sumber daya manusia, pemberdayaan ekonomi, serta aksi nyata pelestarian lingkungan yang selaras dengan Asta Cita,” lanjut Teguh.
3. Dorong UMK memiliki ekosistem usaha berkelanjutan

Sepanjang 2025, PPA meraih dua penghargaan dalam ajang Indonesia Corporate Communication & Sustainability Summit (ICCS Summit). Program Peduli UMK Spesial meraih Juara III kategori Sustainability untuk subkategori Local Heroes dan Small Medium Enterprises (SME) Development.
Salah satu UMK binaan, Aruna Creative, dinilai memiliki ekosistem usaha yang inklusif dan berkelanjutan. UMK ini menggunakan bahan baku serat alam, mempekerjakan 100 persen tenaga kerja perempuan, serta membuka ruang kerja bagi penyandang disabilitas.
“Aruna Creative ingin menjadikan wastra nusantara sebagai jembatan keberlanjutan antara budaya, kelestarian alam, kreativitas desain dan mode, pendidikan, serta kesetaraan menuju masa depan yang inklusif,” ujar Yuliana Fitri, pendiri Aruna Creative.

















