Ini 3 Mata Uang Paling Sering Dipalsukan di Dunia 2025

- Pemalsu selalu mencari celah untuk memalsukan uang, terutama mata uang dengan nilai tinggi dan penggunaan global.
- Dolar Amerika Serikat paling sering dipalsukan, dengan pecahan 20 dan 100 menjadi target utama, tapi otoritas AS terus berupaya meningkatkan fitur keamanan.
Meski dunia semakin canggih dan fitur keamanan uang kertas terus ditingkatkan, pemalsuan uang tetap menjadi kejahatan yang tidak pernah berhenti. Para pemalsu selalu mencari celah, terutama pada mata uang yang memiliki nilai tinggi dan digunakan secara global. Hal ini menuntut masyarakat dan pelaku bisnis untuk tetap waspada, mengenali ciri-ciri uang asli, dan memahami risiko transaksi dengan uang tunai.
Pada 2025, beberapa mata uang internasional tercatat sebagai target utama para pemalsu. Dalam artikel ini, kita akan membahas tiga mata uang yang paling sering dipalsukan di dunia, lengkap dengan alasan mengapa mereka menjadi sasaran empuk dan fitur keamanan yang diterapkan untuk melawan kejahatan tersebut.
1. Dolar Amerika Serikat (USD)

Dolar Amerika Serikat tetap menduduki posisi pertama sebagai mata uang yang paling banyak dipalsukan. Faktor utamanya adalah status dolar AS sebagai mata uang cadangan dunia dan penggunaannya dalam berbagai transaksi internasional. Pecahan 20 dolar AS menjadi yang paling sering dipalsukan di dalam negeri AS karena peredaran dan penggunaannya yang tinggi dalam transaksi sehari-hari. Di luar negeri, pecahan 100 dolar AS menjadi incaran utama karena nilai tukarnya yang besar dan posisinya yang dominan dalam perdagangan global.
Otoritas Amerika Serikat tidak tinggal diam. Mereka terus memperbarui desain uang kertas dengan menyisipkan berbagai fitur keamanan canggih. Di antaranya adalah benang pengaman yang hanya dapat terlihat ketika diterawang, watermark bergambar tokoh bersejarah, microprinting yang sangat sulit ditiru, serta tinta khusus yang dapat berubah warna tergantung sudut pandang. Upaya ini cukup efektif menurunkan tingkat peredaran uang palsu, meskipun pemalsu selalu mencoba mencari celah baru.
2. Euro (EUR)

Mata uang euro, yang digunakan di lebih dari 20 negara Eropa, juga menjadi salah satu yang paling sering dipalsukan. Pecahan 50 euro dan 100 euro menjadi sasaran utama karena nilai transaksi yang besar serta peredaran yang sangat tinggi di kawasan Eropa. Bahkan, banyak penemuan lembar euro palsu terjadi di pasar-pasar tradisional dan tempat wisata yang melibatkan transaksi tunai.
Bank Sentral Eropa secara rutin meluncurkan uang kertas seri baru dengan keamanan lebih tinggi. Fitur-fitur seperti hologram bergerak, watermark yang jelas, garis pengaman metalik, dan tinta yang bersinar di bawah sinar ultraviolet menjadi bagian dari perlindungan terhadap pemalsuan. Namun tetap saja, edukasi kepada masyarakat Eropa agar dapat mengenali keaslian uang euro terus digencarkan, karena deteksi awal sangat penting untuk mencegah kerugian akibat uang palsu.
3. Pound Sterling (GBP)

Pound Sterling dari Inggris Raya menempati posisi berikutnya sebagai mata uang yang paling banyak dipalsukan. Pecahan 20 pound sterling paling sering ditargetkan oleh pemalsu karena jumlah peredarannya yang sangat besar dan sering digunakan dalam transaksi bisnis maupun perorangan.
Sebagai bentuk perlindungan, Bank of England telah mengganti bahan uang kertas menjadi polimer, yang jauh lebih tahan lama dan sulit untuk ditiru. Fitur tambahan lainnya adalah jendela transparan dengan gambar hologram, cetakan mikro yang sangat halus, dan elemen desain yang berubah warna tergantung sudut pandang. Meski begitu, kasus pemalsuan pound sterling masih ditemukan, terutama di luar wilayah Inggris, di mana pengawasan mungkin tidak seketat di dalam negeri.
Fenomena pemalsuan uang akan terus berjalan seiring perkembangan teknologi dan tingginya permintaan akan uang tunai. Meskipun lembaga keuangan dan bank sentral terus meningkatkan fitur keamanan, kejahatan ini tidak dapat diberantas sepenuhnya tanpa kewaspadaan dari masyarakat. Oleh karena itu, penting bagi setiap orang untuk mengetahui ciri-ciri uang asli, selalu memeriksa lembaran uang saat menerima pembayaran tunai, dan segera melapor jika menemukan uang yang dicurigai palsu. Hanya dengan kesadaran bersama, peredaran uang palsu di dunia dapat diminimalisir.