Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Intip Kinerja PalmCo, Anak Usaha Holding PTPN yang Mau IPO

Pekerja di pabrik kelapa sawit milik PTPN III Hapesong, Batangtoru, Tapanuli Selatan (IDN Times/Arifin Al Alamudi)

Jakarta, IDN Times - Anak usaha Holding BUMN Perkebunan, PTPN III (Persero), yakni PalmCo melaporkan kinerja produksi tandan buah segar (TBS) kelapa sawit, dan juga crude palm oil (CPO) hingga tahun 2022.

PalmCo sendiri adalah sub holding PTPN yang terdiri atas PTPN IV, PTPN V, PTPN VI dan PTPN XIII, yang akan melaksanakan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) pada akhir 2023.

“Dengan PalmCo yang semakin fokus pada komoditas utama, maka tujuan kita berperan dalam food security melalui pemenuhan pasokan Minyak Goreng dalam negeri, insya Allah dapat terwujud,” kata Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara, PTPN III (Persero), Mohammad Abdul Ghani dikutip dari keterangan resmi, Jumat (7/7/2023).

1. Kinerja produksi kelapa sawit PTPN di Sumatra

ilustrasi tandan buah segar (TBS) kelapa sawit. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Secara rinci, data perusahaan menunjukkan, untuk PTPN IV yang berbasis di Sumatra Utara mencatatkan produksi TBS tahun 2020 sebanyak 2.572,59 juta ton. Kemudian, naik 7,5 persen menjadi 2.756,47 juta ton pada tahun 2021. Namun, produksi TBS PTPN IV turun 3,83 persen menjadi 2.650,91 juta ton pada tahun 2022.

Di sisi lain, perusahaan mencatatkan produktivitas TBS yang meningkat, dari 21.424 ton per hektare (ha) pada tahun 2020, naik menjadi 23.004 ton/ha tahun 2021, dan meningkat lagi ke posisi 23.020 ton/ha pada tahun 2023.

Selain PTPN IV, ada juga kinerja produksi TBS terkini perusahaan pembentuk PalmCo, yakni PTPN V yang juga berlokasi di Sumatra, tepatnya di Riau. Perusahaan mencatatkan produktivitas TBS sebesar 23,88 ton/ha pada tahun 2020, naik menjadi 24,02 ton/ha pada tahun 2021, dan 24,05 ton/ha pada tahun 2022.

Sementara untuk Produksi CPO, dari posisi 544,02 ribu ton di tahun 2020, naik menjadi 574,8 ribu ton di tahun 2021 dan naik lagi menjadi 578,91 ribu ton pada tahun 2022. Adapun rendemen CPO berturut-turut sebesar 21,39 persen di 2020, menjadi 21,55 persen di 2021, dan 21,89 persen di 2022.

Adapun PTPN III Operasional Medan melaporkan produksi TBS tahun 2020 sebanyak 2,41 juta ton, naik menjadi 2,51 juta ton pada tahun 2021, dan meningkat lagi ke posisi 2,58 juta ton tahun 2022.

Untuk Produktivitas TBS, dari 24 ton/ha pada tahun 2020, naik menjadi 24,73 ton/ha tahun 2021 dan menembus 25,4 ton/ha tahun 2023.

Sedangkan produksi CPO mencapai 579.729 ton pada tahun 2020, naik menjadi 607.451 ton di tahun 2021, dan naik lagi mencapai 623.748 pada tahun 2022.

Bergeser ke Jambi, PTPN VI mencatatkan produksi TBS berturut-turut 527 juta ton, 565 juta ton, dan 669 juta ton untuk 2020, 2021 dan 2022. Selaras dengan kenaikan produksi CPO di angka 143.968 ton 2020, 187.871 ton 2021, serta meningkat menjadi 188.893 ton di 2022.

2. Kinerja produksi sawit PTPN di Kalimantan

ilustrasi perkebunan kelapa sawit. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Adapun di Kalimantan, PTPN XIII melaporkan produksi TBS sebsar 384.830,84 ton pada 2020, naik menjadi 395.210,72 ton pada 2021, dan meningkat ke 402.582,54 ton pada 2022. Produktivitas TBS dari posisi 12,41 ton/ha pada 2020, naik menjadi 12,72 ton/ha pada 2021, dan menyentuh 13,2 ton/ha pada 2022.

Untuk Produksi CPO dari 70.694 ton pada 2020, naik menjadi 101.935 ton pada 2021, dan naik tipis ke 101.976 ton pada 2022. Rendemen CPO mencapai 22,15 persen pada 2020, kemudian naik menjadi 22,34 persen pada tahun 2021, dan di 2022 mencapai 21,37 persen.

3. PalmCo kejar hilirisasi kelapa sawit untuk pasok kebutuhan minyak goreng

ilustrasi brondolan kelapa sawit (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Ghani mengatakan, data di atas menunjukkan kinerja yang positif dari PalmCo. Dia pun meyakini PalmCo bisa meningkatkan hilirisasi kelapa sawit demi memenuhi kebutuhan minyak goreng di Indonesia.

“Dengan tren positif tersebut, maka PalmCo yang fokus pada komoditas utamanya, mempunyai potensi yang besar dalam meningkatkan hilirisasi kelapa sawit guna pemenuhan kebutuhan minyak goreng dalam negeri yang selaras dengan Proyek Strategis Nasional,” ucap Ghani.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us