Investasi Qatar 1 Juta Hunian untuk Bereskan Kawasan Kumuh di RI

- Qatar berinvestasi untuk membangun 1 juta hunian di Indonesia
- Investasi Qatar diharapkan dapat menyelesaikan masalah kawasan permukiman kumuh di Indonesia
Jakarta, IDN Times - Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (Wamen PKP), Fahri Hamzah, mengatakan Qatar telah berinvestasi untuk membangun 1 juta hunian di Indonesia. Hal itu tertuang dalam nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani antara pemerintah Indonesia dan Qatar, di Istana Merdeka, Jakarta.
"Ini adalah komitmen dan pernyataan dari beliau (Abdul Aziz Abdul Rahman Hassan Al-Thani) dan grup beliau khususnya sebagai bagian dari keluarga kerajaan. Itu kira-kira 1 juta (rumah) yang di komitmen, 1 juta unit di komitmen. Ini yang lebih rusun dulu ya, lebih vertikal ya, vertical housing," ujar Fahri Hamzah di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (8/1/2025).
1. Harap bisa selesaikan masalah permukiman di Indonesia

Fahri menjelaskan, wilayah kumuh di Indonesia masih banyak di Indonesia. Fahri berharap, investasi dari Qatar bisa menyelesaikan masalah kawasan permukiman kumuh di Indonesia.
"Ini nanti akan menjadi salah satu orientasi pertama sehingga 98 kota di Indonesia juga sekaligus kita bersihkan. Pelan-pelan pinggir sungai, pinggir kali, pinggir laut yang kumuh-kumuh juga kita bereskan pelan-pelan," ucap dia.
Menurutnya, pemerintah akan mebentuk perusahaan teknis untuk membangun 1 juta hunian dari investasi Qatar itu.
"Teknisnya nanti tentu akan dibentuk perusahaan teknisnya, joint venture teknisnya untuk membahas detailnya, desain, biaya dan sebagainya nanti akan dihitung," ucap dia.
2. Pemerintah Indonesia punya target bangun 3 juta hunian rakyat

Dalam kesempatan itu, Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait atau Ara mengatakan, kementeriannya diberi target oleh Presiden Prabowo Subianto untuk membangun tiga juta hunian untuk masyarakat kelas menengah ke bawah selama lima tahun.
"Kami diberi target 3 juta untuk membangun perumahan dan dalam 2 bulan 20 hari ini kurang lebih sudah sekitar 40.000 dibangun," ujar.
Saat ditanya terkait kapan selesai proyek satu juta hunian kerja sama dengan Qatar tersebut, Ara menyebut untuk waktu disampaikan kemudian.
"Iya, tadi rencananya begitu, diutamakan (dibangun) di sekitar Jakarta, daerah padat, di Banten, Jawa Barat di daerah padat penduduk," kata dia.
Terkait dengan besaran nominal investasi, Ara juga masih enggan menjelaskan secara rinci. "Belum sampai ke sana," ucap dia.
3. Menggunakan tanah negara

Ara menegaskan, pembangunan perumahan rakyat itu dibuat di atas lahan negara. Sehingga, tidak perlu lagi pembukaan lahan.
Lahan-lahan itu untuk sementara itu berada di wilayah Jakarta, seperti Kemayoran, Senayan, Kalibata. Ara mengatakan, Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman bekerja sama dengan Kementerian BUMN dan Kementerian Keuangan dalam mengerjakan proyek tersebut.
Selain itu, tanah-tanah milik Direktorat Jenderal Perkeretaapian juga akan dimanfaatkan sebagai lahan hunian perumahan rakyat. Lebih lanjut Ara mengatakan, target proyek ini untuk masyarakat kelas menengah ke bawah. Prioritas utama untuk masyarakat perkotaan.
"Ini targetnya adalah untuk masyarakat indonesia menengah bawah, dan lebih diprioritaskan untuk investor sekarang adalah di perkotaan," ujar dia.