Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Italia Akan Naikkan Pajak Tetap Warga Asing Kaya hingga 50 Persen

Bendera Italia (unsplash.com/Michele Bitetto)
Bendera Italia (unsplash.com/Michele Bitetto)
Intinya sih...
  • Pemerintah Italia akan menaikkan pungutan pajak tetap bagi penduduk asing berpenghasilan tinggi
  • Langkah ini menjadi bagian dari reformasi fiskal dalam rancangan anggaran 2026
  • Kebijakan ini termasuk dalam revisi besar terhadap sistem perpajakan nasional untuk memastikan kontribusi yang lebih adil
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Italia akan menaikkan pajak tetap bagi warga asing kaya yang baru menetap di negara tersebut. Kebijakan ini menjadi bagian dari rancangan anggaran negara 2026 yang sedang disiapkan oleh kabinet Perdana Menteri Giorgia Meloni.

Pengumuman ini disampaikan menjelang pembahasan final anggaran, di mana kenaikan tersebut ditujukan untuk memperkuat penerimaan negara dan menyeimbangkan beban fiskal yang selama ini ditanggung masyarakat lokal. Rencana ini turut menarik perhatian komunitas internasional karena berpotensi mempengaruhi arus masuk imigran kaya ke Italia.

1. Rencana kenaikan pajak bagi pendatang kaya

ilustrasi melaporkan pajak (pexels.com/ Nataliya Vaitkevich)
ilustrasi melaporkan pajak (pexels.com/ Nataliya Vaitkevich)

Pemerintah Italia berencana menaikkan pungutan pajak tetap bagi penduduk asing berpenghasilan tinggi dari 200 ribu euro (Rp3,8 miliar) menjadi 300 ribu euro (Rp5,7 miliar) per tahun. Skema pajak ini sebelumnya memberi keringanan besar bagi warga asing kaya yang pindah ke Italia, karena mereka dibebaskan dari pajak atas penghasilan, hadiah, serta warisan dari luar negeri selama 15 tahun.

Langkah ini merupakan bagian dari reformasi fiskal dalam rancangan anggaran 2026 yang menunggu persetujuan kabinet.

“Kebijakan ini termasuk dalam revisi besar terhadap sistem perpajakan nasional untuk memastikan kontribusi yang lebih adil,” ujar salah satu pejabat yang mengetahui isi rancangan tersebut, dilansir Yahoo Finance.

Kebijakan pajak tetap ini pertama kali diperkenalkan pada 2017 untuk menarik individu berpendapatan tinggi, termasuk tokoh bisnis dan selebritas internasional. Namun, peningkatan biaya hidup serta ketegangan ekonomi di Eropa mendorong pemerintah mempertimbangkan kenaikan pungutan sebagai bagian dari strategi menjaga stabilitas fiskal.

2. Tujuan pemerintah dalam revisi anggaran 2026

potret Kota Pisa, Italia
potret Kota Pisa, Italia (unsplash.com/Andrea Cevenini)

Langkah kenaikan pajak ini menjadi salah satu strategi utama dalam rancangan anggaran 2026 yang disusun Menteri Keuangan Giancarlo Giorgetti. Ia menegaskan, langkah ini selaras dengan upaya menekan defisit fiskal tanpa mengorbankan pertumbuhan ekonomi.

“Pemerintah berupaya menjaga keseimbangan antara daya tarik investasi asing dan kebutuhan menjaga kelanjutan fiskal,” kata Giorgetti dalam pernyataannya di Roma.

Ia menambahkan, Italia tetap mempertahankan skema insentif pajak tertentu untuk sektor strategis demi menjaga daya saing ekonomi. Selain pajak tetap bagi pendatang kaya, anggaran 2026 juga akan memuat langkah-langkah lain untuk menambah pendapatan, termasuk kontribusi lebih besar dari sektor perbankan dan asuransi.

Pemerintah menilai kebijakan baru ini tak akan menurunkan minat warga asing untuk bermukim karena Italia tetap menawarkan daya tarik gaya hidup yang unik dan sistem pajak yang masih kompetitif di Eropa.

3. Dampak ekonomi dan reaksi masyarakat

potret Kota Catania, Italia
potret Kota Catania, Italia (unsplash.com/Matteo Badini)

Sejumlah analis keuangan Eropa menilai keputusan ini bisa mempengaruhi daya tarik Italia bagi investor individu. Meskipun demikian, sebagian besar sepakat kenaikan sebesar 50 persen masih dalam batas wajar dibandingkan kebijakan serupa di negara tetangga seperti Prancis dan Spanyol.

“Langkah ini menunjukkan perubahan arah dalam kebijakan fiskal Italia, namun masih menjaga daya saingnya di pasar Eropa,” ujar ekonom dari UniCredit Bank Milan, Alessandro Bruni.

Ia menyebutkan, peningkatan penerimaan negara bisa membantu memperkuat nilai kredit Italia di lembaga pemeringkat internasional. Selain itu, lembaga pemeringkat DBRS Morningstar menaikkan peringkat Italia menjadi A (low) dengan prospek stabil berkat langkah-langkah manajemen defisit yang dinilai efektif.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us

Latest in Business

See More

Celios Kasih Skor 1 Tahun Pemerintahan: Prabowo 3/10 dan Gibran 2/10

19 Okt 2025, 18:00 WIBBusiness