Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jadi Provider Pilihan Anak Muda, Ini Strategi Branding IM3

SVP Head of Brand Management and Strategy Building IM3, Fahroni Arifin (IDN Times/Rendy Septian Anwar)
SVP Head of Brand Management and Strategy Building IM3, Fahroni Arifin (IDN Times/Rendy Septian Anwar)

Jakarta, IDN Times - IM3 terus memperkuat posisinya sebagai provider pilihan anak muda, salah satunya dengan berkolaborasi dengan musisi Indonesia lewat ajang Collabonation, yang rutin digelar di berbagai kota di Indonesia.

SVP Head of Brand Management and Strategy Building IM3 Fahroni Arifin mengatakan, selain kualitas dan jangkauan jaringan IM3 yang terus berkembang, Collabonation juga dapat mengukuhkan posisi brand tersebut.

"Data 2021, Indosat menjadi brand dengan pertumbuhan tercepat di dunia dalam kategori Telco, termasuk top 10 di dunia. Plus di Indonesia kita menjadi brand, termasuk 10 besar, menurut lembaga Brand Finance. Tapi dari sisi pengguna, kita juga melihat pengguna itu makin muda. Nielsen juga mengeluarkan report di mana pengguna kita makin muda," kata Fahroni dalam acara Real Talk by IDN Times, Senin (9/10/2023).

1. Terus memperdalam awareness masyarakat Indonesia terhadap IM3

Pesta Rakyat IM3 Bersama Collabonation x JKT48 (IDN Times/Asri Muspita Sari)
Pesta Rakyat IM3 Bersama Collabonation x JKT48 (IDN Times/Asri Muspita Sari)

Meski saat ini posisi IM3 makin dikenal sebagai provider yang lekat dengan musik, Fahroni mengaku masih banyak masyarakat Indonesia yang belum mengenal provider tersebut. Terutama, masyarakat di luar Pulau Jawa.

"Kalau di luar kota, di luar Jawa terutama, banyak yang gak tahu bahwa IM3 itu apa, dulunya. Meski ini brand terkenal, tapi karena orang tuanya gak mengenalkan, akhirnya mereka gak kenal," ujar Fahroni.

Permasalahan itu menjadi cikal-bakal IM3 menciptakan Collabonation. Konser Collabonation sendiri pertama kali digelar pada tahun 2019.

"Dengan Collabonation ini, kita dibantu musisi-musisi yang jadi collaborator kita, mengenalkan ulang IM3, memberi tahu apa yang IM3 lakukan dengan musik, membuat karya, dan segala macam, termasuk Collabonation, akhirnya brand jadi lebih mudah dikenal," ujar Fahroni.

2. Tak hanya mengandalkan logo

konser musik Ramadan (youtube.com/IM3)
konser musik Ramadan (youtube.com/IM3)

Fahroni mengatakan, untuk terus meningkatkan awareness masyarakat terhadap IM3, pihaknya tak lagi mengandalkan logo brand maupun identitas fisik IM3, yang notabene lekat dengan warna kuning dan merah.

"Jangan cuma fokus pada branding, mengenalkan logo, itu sudah lewatlah. Kalau kita di era 50-an di mana waktu itu belum banyak brand, kita pasang logo, itu bisa powerful, gak ada yang lain kok. Tapi sekarang era di mana semua orang punya logo, bahkan konsumen bisa buat logo, logo jadi tidak penting lagi untuk ditonjolkan terus-menerus," tutur Fahroni.

Fahroni mengatakan, karakter brand itu sendiri adalah hal yang paling penting. Dia mengatakan, sejak awal pihaknya fokus membangun karakter IM3 sebagai provider anak muda yang lekat dengan musik.

"Saya selalu memperlakukan brand layaknya manusia. Dan saya memperlakukan IM3 seperti anak saya. Ini anak saya yang harus dibangun. Yang harus dibangun dari anak sejak kecil sampai besar adalah karakter, sampai dia akhirnya bisa menentukan sendiri jalannya. Jadi IM3 ini kita bangun karakternya. Brand ini harus dibangun sebagai sesuatu, harus punya standpoint," beber Fahroni.

3. Pentingnya mempertahankan konsistensi brand

SVP Head of Brand Management and Strategy Building IM3, Fahroni Arifin dalam program Real Talk with Uni Lubis by IDN Times, Senin (9/10/2023). (IDN Times/Rendy Septian Anwar)
SVP Head of Brand Management and Strategy Building IM3, Fahroni Arifin dalam program Real Talk with Uni Lubis by IDN Times, Senin (9/10/2023). (IDN Times/Rendy Septian Anwar)

Tak hanya itu, dia mengatakan, IM3 juga terus mempertahankan konsistensi. Dengan begitu, karakter IM3 itu akan makin lekat dengan konsumen.

"Kan banyak brand sekarang mengikuti tren, akhirnya berubah terus, pada akhirnya akan dilupakan. Sama kayak manusia, kalau kita outfit-nya ganti-ganti terus, orang akan kehilangan kita, identitasnya jadi gak masuk, orang gak mengenal kita. Jadi sama memperlakukan brand dengan manusia. Karena overall kita adalah brand," kata dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ilyas Listianto Mujib
EditorIlyas Listianto Mujib
Follow Us