- Bath Thailand menguat 0,01 persen
- Ringgit Malaysia menguat 0,37 persen
- Yuan China menguat 0,02 persen
- Dolar Taiwan meguat 0,22 persen
- Dolar Singapura 0,09 persen
Jelang Akhir Pekan, Rupiah Ditutup Menguat ke Rp16.646 per Dolar AS

- Mayoritas mata uang Asia menguat.
- Rupiah menguat karena melemahnya dolar AS.
- Proyeksi pemangkasan suku bunga The Fed menjadi sentimen positif.
Jakarta, IDN Times - Pergerakan nilai tukar rupiah di pasar spot berhasil menguat seharian sehingga ditutup pada level Rp16.646 per dolar AS pada Jumat (12/12/2025).
Berdasarkan data Bloomberg, laju rupiah menguat 30 poin atau 0,18 persen dibandingkan penutupan kemarin.
1. Daftar mata uang yang menguat
Lebih rinci, mayoritas mata uang di Asia alami penguatan, rinciannya:
2. Alasan dolar AS melemah
Analis mata uang Doo Financial Futures, Lukman Leong, mengatakan rupiah bergerak menguat pada perdagangan hari ini seiring melemahnya dolar Amerika Serikat.
Tekanan terhadap dolar muncul setelah data klaim pengangguran AS dirilis jauh lebih tinggi dari perkiraan pasar. Berdasarkan data Departemen Tenaga Kerja AS merilis klaim tunjangan pengangguran mingguan AS naik menjadi 236 ribu per 6 Desember 2025. Angka ini lebih tinggi dari konsensus pasar 220 ribu dan lebih tinggi dari pekan sebelumnya 192 ribu.
"Dolar AS yang melemah cukup besar setelah data pekerjaan AS klaim pengangguran yang jauh lebih lemah dari perkiraan," ungkapnya.
3. Sentimen positif dari proyeksi pemangkasan suku bunga The Fed
Sementara itu, Senior Economist KB Valbury Sekuritas, Fikri C. Permana, memproyeksikan rencana pemangkasan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin pada Desember 2025 masih menjadi sentimen positif bagi penguatan rupiah terhadap dolar AS.
"Termasuk dimulainya pembelian US Treasury tenor pendek sebesar 40 miliar dolar AS atau setara Rp666,72 triliun," ucapnya.

















