Jelang Libur Idul Adha, Rupiah Ditutup Menguat ke Rp16.284 per Dolar AS

- Rupiah ditutup menguat ke Rp16.284 per dolar AS
- Sejumlah mata uang di Asia juga menguat, termasuk Baht Thailand, Ringgit Malaysia, Rupee India, Peso Filipina, Won Korea, Dolar Taiwan, dan Dolar Singapura
- Penguatan rupiah didorong oleh sinyal perlambatan ekonomi AS dan data pasar tenaga kerja AS yang di bawah ekspektasi
Jakarta, IDN Times - Pergerakan nilai tukar atau kurs rupiah ditutup menguat pada akhir perdagangan, Kamis (5/6/2025).
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah menguat ke level Rp16.284 per per dolar AS per dolar AS. Rupiah tercatat menguat 10,50 poin atau 0,06 persen dibandingkan penutupan perdagangan hari sebelumnya.
1. Rincian mata uang yang menguat
Sejumlah mata uang di Asia tercatat menguat, dengan rincian:
Baht Thailand menguat 0,13 persen
Ringgit Malaysia menguat 0,36 persen
Rupee India menguat 0,16 persen
Peso Filipina menguat 0,30 persen
Won Korea menguat 0,30 persen
Dolar Taiwan menguat 0,16 persen
Dolar Singapura menguat 0,08 persen
2. Sinyal perlambatan ekonomi AS
Pengamat Pasar Uang Ariston, Tjendra, mengatakan penguatan rupiah ditopang oleh sinyal perlambatan ekonomi Amerika Serikat yang kembali muncul setelah data PMI sektor jasa Mei 2025 versi Institute for Supply Management (ISM) menunjukkan kontraksi pertama dalam 11 bulan terakhir.
"Data PMI sektor jasa AS, pada Mei versi ISM menunjukkan kontraksi yang pertama dalam 11 bulan. Dampak negatif kebijakan tarif Trump sudah terasa di sektor jasa yang biasanya lebih solid dibandingkan sektor manufaktur," katanya kepada IDN Times, Kamis (5/6/2025).
3. Data pasar tenaga kerja AS jadi sorotan
Dia menjelaskan data tenaga kerja AS juga menjadi sorotan pasar terutama data di Jumat. Semalam, data Non Farm Payrolls AS versi ADP sepanjang Mei menunjukkan penambahan pekerjaan yang di bawah ekspktasi pasar.
"Laporan semalam mencatat penambahan hanya 37 ribu pekerjaan di sektor non-pertanian, jauh di bawah perkiraan konsensus yang berada pada kisaran 111 ribu," ujar Ariston.