Jelang Pengumuman Dividen, Harga Saham BCA Meroket

- Saham BCA naik 3,31 persen dalam seminggu terakhir
- Harga saham BCA naik 7,98 persen sepanjang tahun berjalan
Jakarta, IDN Times - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) atau BCA memperoleh kinerja saham yang cemerlang dalam sepekan terakhir. Kinerja tersebut dicapai BCA sepekan sebelum agenda Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) digelar.
Adapun salah satu mata acara RUPST tersebut adalah pengumuman dividen yang akan diberikan BCA kepada para pemegang sahamnya.
Mengutip data RTI Business, harga saham BCA diparkir pada posisi Rp10.150 pada perdagangan akhir pekan lalu atau Jumat, 8 Maret 2024. Harga saham BCA menguat 0,25 persen atau 25 poin.
Pada akhir pekan lalu, harga saham BCA juga sempat menyentul level tertinggi sepanjang sejarah atau all time high pada level Rp10.300 per lembar sahamnya.
1. Kinerja saham BCA

Adapun dalam sepekan terakhir, harga saham BCA telah naik 3,31 persen. Sementara itu, harga saham BCA juga naik 7,98 persen sepanjang tahun berjalan alias secara year to date (ytd).
Saham BCA pun jadi incaran investor asing. Nilai beli asing atau net foreign buy saham BCA dalam sepekan perdagangan kemarin mencapai Rp164,02 miliar.
2. Pengumuman tebaran dividen

Moncernya kinerja saham BCA tidak lepas dari adanya rencana perseroan mengumumkan soal tebaran dividen. Berdasarkan keterbukaan informasi di situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI), BCA akan menggelar RUPST pada 14 Maret 2024 pukul 09.30 WIB di Menara BCA, Jakarta.
Adapun tanggal daftar pemegang saham (DPS) yang berhak hadir dalam RUPST atau recording date telah jatuh pada 13 Februari 2024 silam.
Terdapat sejumlah agenda dalam RUPST yang akan digelar BCA nanti. Di antaranya adalah persetujuan laporan tahunan dan laporan keuangan tahunan hingga persetujuan penggunaan laba bersih.
Dalam hal penggunaan laba bersih tersebut, BCA menyampaikan komitmennya untuk dibagikan sebagai dividen kepada para pemegang saham.
3. Perolehan laba bersih BCA 2023

Diberitakan, BCA membukukan laba bersih senilai Rp48,6 triliun sepanjang 2023. Laba bersih tersebut tumbuh 19,4 persen year on year (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya.
Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja mengatakan, kenaikan laba bersih tersebut ditopang pertumbuhan kredit yang berkualitas, peningkatan volume transaksi dan pendanaan, serta perluasan basis nasabah.
"Meskipun terdapat tantangan berupa inflasi global serta peningkatan tensi geopolitik, kami melihat perekonomian domestik tetap tangguh dan stabil” ujar Jahja dalam paparan kinerja full year 2023 virtual pada 25 Januari 2024.