Jerome Powell: The Fed Tak Akan Ragu untuk Terus Naikkan Suku Bunga

Jakarta, IDN Times – Ketua The Federal Reserve Jerome Powell menekankan tekadnya untuk menurunkan inflasi. Dalam wawancara dengan The Wall Street Journal pada Selasa (17/5/2022), Powell mengatakan ia akan mendukung kenaikan suku bunga sampai harga mulai turun kembali ke tingkat yang sehat.
“Jika itu melibatkan bergerak melewati tingkat netral yang dipahami secara luas, kami tidak akan ragu untuk melakukan itu,” kata pemimpin bank sentral itu, dikutip dari CNBC.
“Kami akan melakukannya sampai kami merasa kami berada di tempat di mana kami dapat mengatakan kondisi keuangan berada di tempat yang tepat, kami melihat inflasi turun. Kami akan pergi ke titik itu. Tidak akan ada keraguan tentang itu,” tambahnya.
1. The Fed mungkin naikkan suku bunga lagi

Awal bulan ini, The Fed menaikkan suku bunga acuan sebesar setengah poin persentase, kenaikan kedua pada tahun 2022 karena inflasi mencapai level tertinggi dalam 40 tahun.
Powell mengatakan setelah kenaikan itu bahwa kenaikan lain sebesar 50 basis poin mungkin akan terjadi pada pertemuan berikutnya selama kondisi ekonomi tetap sama dengan kondisi saat itu.
2. Ada konsekuensi dari kebijakan Fed

Pada Selasa, Powell mengulangi komitmennya untuk mendekatkan inflasi ke target 2 persen Fed. Meski demikian, ia juga mengakui bahwa itu mungkin tidak mudah dan mungkin dapat membuat angka pengangguran meningkat.
Namun, Powell menyebut pasar tenaga kerja masih akan kuat jika pengangguran naik beberapa titik.
“Saya akan mengatakan ada sejumlah jalur yang masuk akal untuk mencapai (pendaratan) lunak seperti yang saya katakan pendaratan lunak. Tugas kami bukan untuk menghalangi peluang, itu untuk mencoba mencapainya,” jelasnya.
3. Kebijakan lain the Fed

Ekonomi AS mengalami kontraksi pertumbuhan pada kecepatan 1,4 persen pada kuartal pertama 2022, sebagian besar karena kendala sisi pasokan yang sedang berlangsung, penyebaran varian COVID-19 omicron dan perang di Ukraina.
Namun, kebijakan moneter yang lebih ketat telah menambah kekhawatiran tentang penurunan yang lebih tajam dan telah memicu aksi jual agresif di Wall Street. Selain kenaikan suku bunga sebesar 75 basis poin, The Fed juga telah menghentikan program pembelian obligasi bulanannya, yang juga dikenal sebagai pelonggaran kuantitatif, dan akan mulai mengurangi sebagian dari aset senilai 9 triliun dolar AS yang telah diperolehnya mulai bulan depan.
Powell mengatakan dia masih berharap The Fed dapat mencapai tujuan inflasi tanpa membebani ekonomi.