Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

The Fed AS Naikan Suku Bunga untuk Lawan Inflasi, Terbesar sejak 2000!

jerome Powell (Website/https://www.npr.org/)
jerome Powell (Website/https://www.npr.org/)

Jakarta, IDN Times – Bank Sentral Amerika Serikat (AS) the Federal Reserve (the Fed) mengumumkan kenaikan suku bunga sebesar setengah poin persentase pada Rabu (4/5/2022) waktu setempat.

Itu merupakan kenaikan suku bunga terbesar yang dilakukan the Fed sejak 2000.

Bank sentral menaikkan suku bunga dengan tujuan untuk melawan inflasi AS yang kini sedang berada pada tingkat tertinggi dalam empat dekade.

1. Ekonomi AS diyakini kuat

jerome Powell (Website/https://knowledge.wharton.upenn.edu/)
jerome Powell (Website/https://knowledge.wharton.upenn.edu/)

Dalam pengumuman kebijakan tersebut, Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengirim pesan langsung kepada rakyat Amerika, menyatakan keprihatinan atas rasa sakit yang disebabkan oleh kenaikan harga, dan berjanji untuk menggunakan semua alat yang tersedia untuk menurunkannya.

“Inflasi terlalu tinggi. Dan kami memahami kesulitan yang menyebabkannya,” katanya.

Namun dia juga mengatakan kepada wartawan bahwa dia tetap yakin ekonomi cukup kuat untuk menahan kenaikan suku bunga tanpa mengarah ke resesi.

“Ini adalah ekonomi yang kuat, dan tidak ada yang menyarankan ... bahwa itu dekat atau rentan terhadap resesi,” kata Powell.

2. Dampak kenaikan suku bunga

Gedung Federal Reserve System (The Fed) Amerika Serikat (federalreserve.gov)
Gedung Federal Reserve System (The Fed) Amerika Serikat (federalreserve.gov)

Sebelumnya pada Maret, the Fed telah menaikkan suku bunga sebesar seperempat poin. Dengan kenaikan terbaru pada rapat kebijakan Federal Open Market Committee (FOMC), maka kini suku bunga acuan AS berada di angka 0,75 persen.

Bank mengatakan kenaikan bertujuan untuk mendinginkan ekonomi, dan mengkonfirmasi bahwa kedepannya akan mungkin ada lebih banyak kenaikan.

Dikutip dari Channel News Asia, kenaikan tersebut akan meningkatkan biaya semua jenis pinjaman, mulai dari hipotek, kartu kredit hingga pinjaman mobil.

3. Inflasi di AS

Commons. wikimedia.org/US Government
Commons. wikimedia.org/US Government

Inflasi telah menjadi perhatian utama setelah ekonomi terbesar di dunia itu melihat harga konsumen tahunan melonjak 8,5 persen selama 12 bulan hingga Maret. Itu adalah lonjakan terbesar sejak Desember 1981.

Bank telah mengatakan yakin inflasi akan secara bertahap kembali ke target dua persen mereka karena menaikkan biaya pinjaman. Namun demikian, dalam sebuah pernyataan setelah menyampaikan kesimpulan dari pertemuan dua hari, FOMC menyebut akan memperhatikan risiko inflasi dengan seksama.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
Rehia Sebayang
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us