Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jokowi Minta ke Luhut: Investasi Jangan Sampai Minus di Atas 5 Persen

Presiden Jokowi dalam Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPD dan DPR RI pada Jumat (14/8/2020) (Youtube.com/DPR RI)

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo meminta Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III. Ia meminta Luhut untuk menjaga pertumbuhan investasi di Indonesia yang sudah drop di kuartal lalu.

"Saya minta nanti Pak Menko Maritim yang bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi kita di kuartal ketiga, kuncinya selain komsumsi domestik, hanya satu yang penting lagi jangan sampai yang namanya investasi itu tumbuhnya minus di atas 5 persen," perintah Jokowi dalam rapat terbatas yang disiarkan langsung di channel YouTube Sekretariat Presiden, Senin (24/8/2020).

1. Jokowi minta agar pertumbuhan investasi tidak minusnya tidak lebih dari 5 persen

CEO Softbank Masayoshi Son tengah berbincang dengan Luhut Pandjaitan. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

Di hadapan menteri lainnya, Jokowi menyampaikan bahwa pertumbuhan investasi Indonesia mencapai minus 8 persen pada kuartal lalu. Dia pun memberikan target untuk pertumbuhan investasi kuartal depan.
 
"Jadi karena kemarin tumbuh kita berapa untuk investasi, minus 8. Usahakan betul-betul bisa, kalau tidak bisa plus, ya jangan sampai di atas 5 minusnya. Kuncinya di situ," terang Jokowi.

2. Bahlil janjikan investasi sebesar Rp213 triliun terealisasi

Kepala BKPM Bahlil Lahadalia. (IDN Times/Indiana Malia)

Mantan Wali Kota Solo ini juga telah berkomunikasi dengan Kepala BKPM Bahlil Lahadalia terkait pertumbuhan investasi. Jokowi menyebut, Bahlil menyanggupi investasi bisa mencapai Rp213 triliun.

"Tadi malam saya sudah ngomong banyak dengan Kepala BKPM, Pak Bahlil menyanggupi. 'Sanggup Pak, sebanyak 213 triliun'. Ini betul-betul bisa terrealisasi sehingga bisa mendongkrak growth kita," tutur Jokowi.

3. Jokowi sebut salah satu kunci untuk naikkan pertumbuhan ekonomi adalah investasi

Presiden Jokowi dalam Upacara Peringatan Hari Pramuka Ke-59 Tahun 2020, Istana Negara, Rabu (12/8/2020) (Youtube.com/Sekretariat Presiden)

Lebih lanjut, Jokowi menjelaskan saat ini sulit untuk mendorong dari sisi ekspor, karena pasarnya terbatas. Sebab, negara-negara di dunia juga tengah dalam masa krisis ekonomi akibat pandemik COVID-19.

Tidak hanya itu, mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga menyampaikan konsumsi domestik per Juli 2020 terlihat stagnan. Hal ini diketahui dari penerimaan pajak pada periode tersebut. "Karena kita terkendala oleh bukanya restoran hanya 50 persen, kemudian tempat wisata juga okupansi hotel juga belum bisa tinggi," jelas Jokowi.

"Saya kira ya gak apa-apa, tapi harus ada jurus yang lain yang bisa kita lakukan yaitu dengan meningkatkan investasi agar di kuartal ketiga bisa mengungkit. Saya kira kuncinya ada di investasi," lanjut dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us