Sejarah Uang Logam, Ini Kelebihan dan Kekurangannya

- Uang logam digunakan sejak peradaban bangsa Lydia, kira-kira 700 SM
- Bahan dasar uang logam adalah campuran emas dan perak
Jakarta, IDN Times - Uang logam atau koin menjadi satu-satunya alat pembayaran sebelum uang kertas ditemukan. Tentu saja, sebelum mengenal uang, orang-orang terbiasa menggunakan sistem barter alias tukar menukar barang.
Penggunaan uang logam pun semakin berkurang di sebagian besar transaksi komersial. Meski demikian, koin masih sangat diperlukan dalam perekonomian modern. Sebab, masih ada mesin jual otomatis (vending machine) yang dioperasikan dengan koin.
Lalu, bagaimana sejarah penggunaan uang logam? Simak artikel ini yuk!
1. Sejarah uang logam

Dikutip dari laman resmi OCBC NISP, uang logam mulai digunakan saat peradaban bangsa Lydia. Bisa dibilang bangsa Lydia merupakan pionir penggunaan uang logam.
Kerajaan Lydia punya hubungan dengan bangsa Yunani Kuno. Penggunaan uang logam atau koin di peradaban tersebut diperkirakan telah berlangsung sejak 700 SM.
Uang logam bangsa Lydia dibuat dari elektrum, yaitu campuran bahan emas dan perak. Kombinasi bahan dasar alami dari emas dan perak tersebut menghasilkan warna kuning muda pada koin bangsa Lydia.
Selain bangsa Lydia, sejarah penggunaan uang logam juga ditemukan di Pulau Aegina, Yunani. Uang logam berupa koin mulai digunakan penduduk Pulau Aegina sejak 700-500 SM, hampir berdekatan dengan peradaban bangsa Lydia. Koin tersebut dicetak dengan bahan dasar perak dan emas murni impor Afrika Utara.
Selain dua peradaban di atas, ada Dinasti Qin di China yang juga menggunakan uang logam pada 221-207 SM. Di negara tersebut, bentuk uang logam adalah berupa koin berlubang dan berbentuk pipih dengan bagian tengah, serta tepinya memiliki perbedaan warna.
Seiring berkembangnya zaman, bahan dasar uang koin tidak hanya dari emas atau perak saja, tetapi juga tembaga atau logam lainnya agar lebih kuat.
2. Kelebihan uang logam

Ada beberapa kelebihan uang logam, yakni sebagai berikut:
- Kuat dan tahan lama
- Sukar untuk dipalsukan
- Memudahkan transaksi dengan nominal kecil
- Kualitas bahan dasar dapat terkontrol
- Tidak mudah hilang, karena pasti akan berbunyi dan memiliki bobot lebih berat.
3. Kekurangan uang logam

Sementara uang logam juga memiliki kekurangan. Berikut kekurangan uang logam:
- Memiliki bobot lebih berat daripada uang kertas
- Tidak praktis
- Biaya produksi cenderung mahal
- Merepotkan saat membawa uang logam dalam jumlah banyak.