Kapasitas Produksi Pupuk Indonesia Tembus 13,9 Juta Ton

Jakarta, IDN Times - PT Pupuk Indonesia (Persero) mengklaim mampu memproduksi pupuk jenis urea melebihi kapasitas nasional.
SVP Sekretaris Perusahaan Pupuk Indonesia Wijaya Laksana mengatakan, kemampuan Pupuk Indonesia dalam memproduksi pupuk secara total saat ini 13,9 juta ton.
Dari total kapasitas tersebut, Pupuk Indonesia memproduksi urea sekitar 8,5 juta ton dari total kebutuhan nasional 6,5 juta ton.
"Kebutuhan tersebut berasal dari subsidi 4,7 juta dan non-subsidi 1,8 juta ton. Dengan begitu, produksi urea Pupuk Indonesia telah memenuhi kebutuhan nasional bahkan surplus. Kapasitas produksi urea Pupuk Indonesia saat ini sekitar 120 hingga 130 persen dari kebutuhan dalam negeri," tutur Wijaya saat ditemui di Kementerian BUMN, Senin (13/3/2023).
1. Kemampuan produksi pupuk NPK

Di sisi lain, kemampuan produksi pupuk jenis nitrogen, phospat, dan kalium (NPK) dari Pupuk Indonesia sebesar 3,5 juta ton dari target kebutuhan nasional sebesar 8,6 juta ton.
Wijaya mengatakan, saat ini kebutuhan yang berasal dari subsidi sekitar 3,2 juta ton dan non-subsidi sekitar 0,3 juta ton.
“Sehingga masih ada kekurangan. Pemenuhan pupuk NPK juga terkendala dengan adanya hambatan yang berasal dari luar seperti invasi Rusia ke Ukraina, karena seperti diketahui Rusia salah satu negara pemasok utama bahan baku NPK khususnya Kalium,” papar Wijaya.
2. Kapasitas total produksi NPK Pupuk Indonesia

Dengan demikian, sambung Wijaya, produksi pupuk NPK oleh Pupuk Indonesia baru mencapai 26 persen kebutuhan dalam negeri.
Maka dari itu, Pupuk Indonesia telah menyiapkan sejumlah strategi guna meningkatkan jumlah produksi pupuk NPK untuk kebutuhan dalam negeri.
"Pupuk Indonesia terus melakukan inovasi serta perluasan dan pengembangan pabrik demi memenuhi kebutuhan NPK. Inovasi yang telah dilakukan adalah dengan teknologi NPK Fusion yang dapat menghasilkan aneka formula pupuk NPK dengan biaya investasi yang rendah," beber Wijaya.
3. Penyaluran pupuk bersubsidi

Adapun terkait pupuk subsidi, Wijaya mengatakan, pihaknya telah menyalurkan pupuk bersubsidi sebesar lebih dari 1,5 juta ton per 13 Maret 2023.
Rinciannya, penyaluran pupuk urea telah sebesar 885.675 ton, sedangkan pupuk NPK telah disalurkan sebesar 620.079 ton.