Kebijakan AS Picu Pelemahan Rupiah ke Rp16.384 per Dolar di Penutupan

Jakarta, IDN Times - Pergerakan rupiah di pasar spot ditutup pada level Rp16.384 per dolar Amerika Serikat (AS) pada akhir perdagangan, Selasa (11/2/2025).
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah melemah 25,50 poin atau 0,16 persen dibandingkan akhir perdagangan, Selasa (11/2/2025) yang di tutup pada level Rp16.358 per dolar AS.
1. Mayoritas mata uang bergerak melemah
Di Asia, sebagian besar mata uang melemah terhadap dolar AS sore ini. Hingga pukul 15.00 WIB, baht Thailand mencatat pelemahan terdalam yakni 0,60 persen, disusul rupiah yang melemah 0,16 persen, pesso Filipina melemah 0,10 persen, won Korea melemah 0,04 persen, dolar Hong Kong melemah 0,04 persen, dolar Singapura melemah 0,03 persen dan yuan China melemah 0,04 persen terhadap dolar AS.
Sedangkan mata uang Asia lainnya menguat terhadap dolar AS sore ini. Rupee India menguat 0,83 persen, yen Jepang naik 0,04 persen, ringgit Malaysia menguat 0,02 persen dan dolar Taiwan menguat 0,02 persen terhadap dolar AS.
2. Pelaku pasar alihkan investasi ke aset yang aman
Pengamat pasar uang, Ariston Tjendra mengatakan rupiah yang melemah pada sore ini dipengaruhi oleh sentimen eksternal, khususnya terkait kebijakan Presiden AS Donald Trump.
"Pelaku pasar melakukan peralihan investasi ke aset yang aman," ujar Ariston.
3. Kebijakan tarif AS picu kekhawatiran pasar
Di sisi lain, kebijakan tarif AS yang sekarang digaungkan Presiden AS, Donald Trump meningkatkan kewaspadaan dan kekhawatiran pelaku pasar.
"Sehingga memicu peralihan ke aset aman seperti kita lihat harga emas Internasional terus meningkat dan aset yang berisiko mengalami tekanan termasuk rupiah," tutur Ariston.