Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You
Age VerificationThis content is intended for users aged 18 and above. Please verify your age to proceed.

Jurus BTN Kejar Target 10 Ribu Rumah Rendah Emisi

Dok.Bank BTN
Dok.Bank BTN
Intinya sih...
  • BTN menargetkan 10 ribu unit rumah rendah emisi pada 2025
  • Targetkan minimal 15 persen penggunaan material ramah lingkungan pada setiap unit rumah rendah emisi mulai 2025
  • BTN telah menggandeng delapan pengembang yang mulai menerapkan material ramah lingkungan dalam pembangunan rumah rendah emisi

Jakarta, IDN Times - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menegaskan komitmennya dalam mendukung pembangunan berkelanjutan dengan menargetkan 10 ribu unit rumah rendah emisi pada 2025.

Sebagai bagian dari upaya tersebut, BTN aktif mempertemukan pelaku UMKM produsen material ramah lingkungan dengan para mitra pengembang perumahan.

1. Targetkan 15 persen penggunaan material ramah lingkungan

Penyaluran rumah subsidi, Selasa (6/5/2025). (IDN Times/Trio Hamdani)
Penyaluran rumah subsidi, Selasa (6/5/2025). (IDN Times/Trio Hamdani)

Direktur Risk Management BTN, Setiyo Wibowo mengatakan, langkah ini juga merupakan bagian dari roadmap BTN menuju pembangunan 150 ribu unit Rumah Rendah Emisi (RRE) hingga 2029. BTN juga menargetkan minimal 15 persen penggunaan material ramah lingkungan pada setiap unit rumah rendah emisi mulai 2025.

"Ini merupakan upaya BTN mendukung Asta Cita Bapak Presiden Prabowo Subianto untuk mewujudkan ekonomi hijau, termasuk dari sektor perumahan. Tahun ini harapannya ada 10 ribu rumah rendah emisi yang akan jadi stepping stone kita bersama-sama untuk kebaikan bumi kita," ujar Setiyo dalam keterangan tertulis, Kamis (5/6/2025).

2. Rumah rendah emisi untuk capai net zero emission

Ilustrasi rumah subsidi (IDN Times/Dhana Kencana)
Ilustrasi rumah subsidi (IDN Times/Dhana Kencana)

Setiyo menambahkan, upaya meningkatkan jumlah rumah rendah emisi ini juga menjadi langkah strategis BTN mendukung target pemerintah Indonesia untuk menekan kenaikan suhu bumi di bawah 1,5 derajat celcius, dan mencapai net zero emission pada 2060.

Apalagi, hingga kini peningkatan suhu bumi telah menyebabkan musim hujan tidak teratur hingga kenaikan permukaan air laut.

"Perubahan iklim memiliki dampak bagi pertumbuhan ekonomi karena berpengaruh pada rantai pasok pangan dan menjalar ke sektor lainnya. Sehingga, BTN sebagai enabler ekonomi juga akan berupaya mendukung pembangunan rumah rendah emisi, untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," ujar Setiyo.

3. BTN telah gandeng 8 pengembang hingga akhir tahun

Ilustrasi rumah subsidi (Dok. Apersi)
Ilustrasi rumah subsidi (Dok. Apersi)

Sementara itu, BTN hingga akhir 2024 telah menggandeng delapan pengembang yang mulai menerapkan 10 persen material ramah lingkungan dalam pembangunan 1.367 unit rumah pada 2024.

Setiyo menyebutkan, jika target 150 ribu unit rumah rendah emisi tercapai, maka akan mencatatkan pengurangan limbah plastik sebanyak lebih dari 2,2 juta kilogram (kg) atau setara 1,3 miliar bungkus mi instan. Selain itu, akan ada pengurangan 2.425 ton emisi karbon atau sama dengan menanam 110 ribu pohon.

"Melalui inisiatif ini, BTN menunjukkan komitmennya tidak hanya dalam menyediakan akses perumahan yang terjangkau dan layak huni, tetapi juga dalam mendorong gaya hidup rendah emisi dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan bagi Indonesia," kata Setiyo.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati