Kejar Target Pajak, Menkeu Bakal Tebar Ratusan Surat Cinta untuk WP

- Pegawai pajak akan melakukan jemput bola untuk mengejar penerimaan pajakTidak hanya mengirimkan SP2DK, Purbaya menambahkan pegawai pajak juga melakukan pendekatan langsung ke sejumlah wajib pajak yang tercatat belum menunaikan kewajibannya.
- Seluruh upaya akan dilakukan Kemenkeu untuk kejar penerimaanMenurut Purbaya, seluruh upaya tersebut merupakan bagian dari strategi pemerintah untuk menjaga disiplin kepatuhan pajak, sekaligus memastikan penerimaan negara tetap kuat.
- Alasan penerimaan pajak September turun 4,4 persenWakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menjelaskan, penurunan penerimaan pajak sebesar 4
Jakarta, IDN Times – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan bahwa pemerintah akan mengirimkan ratusan surat “cinta” atau Surat Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan (SP2DK) kepada para pengusaha yang belum memenuhi kewajiban pajaknya.
Upaya tersebut dilakukan karena pemerintah masih harus mengejar kekurangan penerimaan sebesar Rp781,6 triliun dalam dua bulan terakhir. Berdasarkan data Kemenkeu, realisasi penerimaan pajak hingga September 2025 baru mencapai Rp1.295,3 triliun, atau 62,4 persen dari target.
“Ada beberapa ratus pengusaha yang belum bayar pajak tepat waktu. Kita akan kirim surat cinta ke mereka supaya bayar tepat waktu,” kata Purbaya dalam Media Briefing di Kemenkeu, Jumat (14/11/2025).
1. Pegawai pajak akan melakukan jemput bola untuk mengejar penerimaan pajak

Tidak hanya mengirimkan SP2DK, Purbaya menambahkan pegawai pajak juga melakukan pendekatan langsung ke sejumlah wajib pajak yang tercatat belum menunaikan kewajibannya.
Langkah jemput bola ini dilakukan untuk memastikan sisa target penerimaan bisa tercapai tanpa mengganggu stabilitas ekonomi.
“Kita sudah hitung semuanya. Defisit masih terjaga di bawah 3 persen. Itu yang paling penting. Untuk wajib pajak yang belum bayar secara penuh, akan kita approach, kita datangi supaya mereka bayar pajak tepat waktu,” jelasnya.
2. Seluruh upaya akan dilakukan Kemenkeu untuk kejar penerimaan

Menurut Purbaya, seluruh upaya tersebut merupakan bagian dari strategi pemerintah untuk menjaga disiplin kepatuhan pajak, sekaligus memastikan penerimaan negara tetap kuat.
Adapun data hingga September 2025, pendapatan negara mencapai Rp1.863,3 triliun, atau turun 7,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Capaian ini baru 65 persen dari outlook yang ditetapkan sebesar Rp2.865,5 triliun.
“Jadi seluruh upaya diarahkan kepada yang belum bayar pajak agar membayar sesuai dengan aturan,” tegasnya.
3. Alasan penerimaan pajak September turun 4,4 persen

Sementara itu, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menjelaskan, penurunan penerimaan pajak sebesar 4,4 persen pada September 2025 disebabkan meningkatnya restitusi pajak kepada wajib pajak.
“Angka neto tahun ini Rp1.295,28 triliun, masih di bawah angka tahun lalu Rp1.354,86 triliun. Salah satu sebabnya adalah peningkatan restitusi pajak,” ujar Suahasil dalam Konferensi Pers APBN KiTa di Kantor Kemenkeu, Jakarta Pusat, Selasa (14/10/2025).
Restitusi pajak merupakan pengembalian atas kelebihan pembayaran pajak yang seharusnya tidak terutang. Dengan meningkatnya restitusi, dana kembali ke masyarakat dan dunia usaha, sehingga mendorong perputaran ekonomi.
“Restitusi ini artinya uang dikembalikan ke masyarakat, dunia usaha, dan wajib pajak. Harapannya, perputaran uang tersebut turut mendorong aktivitas ekonomi,” kata Suahasil














