Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

KEK Industropolis Batang Bakal Serap 250 Ribu Tenaga Kerja

Presiden Prabowo Subianto saat meresmikan KEK Industropolis Batang (Biro Pers Sekretariat Presiden/Muchlis Jr)
Intinya sih...
  • KEK Industropolis Batang resmi menjadi pusat industri, logistik, dan pariwisata berstandar internasional. 
  • KitB telah mencatatkan nilai investasi Rp17,95 triliun dari berbagai negara dengan 27 tenant yang telah berkomitmen berinvestasi. 
  • Status KEK ini akan menciptakan 58.145 lapangan kerja baru dan menyerap hingga 250 ribu tenaga kerja saat beroperasi sepenuhnya. 

Jakarta, IDN Times - PT Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) resmi mendapatkan status sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang melalui Peraturan Pemerintah yang diteken Presiden Prabowo Subianto pada Selasa (20/3/2025).

Status KEK ini menjadikan KITB sebagai pusat industri, logistik, dan pariwisata berstandar internasional, sekaligus magnet investasi global yang siap mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional.

"Kami bersyukur dapat kesempatan dari pemerintah membangun sebuah kawasan yang betul-betul lengkap dan kita harapkan dengan hari ini diresmikan oleh Bapak Presiden kawasan ekonomi khusus kami, kami bisa betul-betul mendorong ke akselerasi investasi di Indonesia," kata Direktur Utama KITB, Ngurah Wirawan dalam keterangan resminya, Kamis (20/3/2025).

KITB yang merupakan bagian dari Holding BUMN Danareksa, memiliki luas kawasan mencapai 2.886,7 hektare dari total luas pengembangan 4.300 hektare.

1. KITB catatkan nilai investasi Rp17,95 triliun

Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) (dok. PT KITB)

Sebagai KEK, Industropolis Batang menawarkan berbagai insentif fiskal dan nonfiskal, serta kemudahan perizinan yang semakin menarik bagi investor. Sebelum menyandang status KEK, KITB telah memiliki 27 tenant yang telah berkomitmen berinvestasi, termasuk 7 tenant yang sudah beroperasi, 7 dalam tahap konstruksi, dan 13 dalam persiapan konstruksi.

Selain itu, KITB telah mencatatkan nilai investasi mencapai Rp17,95 triliun. Adapun para investor berasal dari berbagai negara seperti Amerika Serikat (AS), Belanda, Korea Selatan, Chili, Jepang, Taiwan, dan China.

"Investasinya pun mencakup beragam sektor industri, mulai dari solar panel, kaca, wood pellet, alas kaki, PVC, grinding ball, keramik, gas industri, hingga alat kesehatan," kata Ngurah.

2. KEK Industropolis Batang diharapkan serap 250 ribu tenaga kerja

Presiden Prabowo Subianto saat berkunjung ke KEK Industropolis Batang (Biro Pers Sekretariat Presiden/Muchlis Jr)

Saat ini, dari 7 tenant yang telah beroperasi KITB telah menyerap 7.008 lapangan kerja, dengan 80 persen tenaga kerja lokal dari Kabupaten Batang. Dengan status KEK, diharapkan tambahan investasi senilai Rp75,8 triliun akan masuk dan menciptakan 58.145 lapangan kerja baru.

Saat beroperasi sepenuhnya, KEK Industropolis Batang diproyeksikan akan menyerap hingga 250 ribu tenaga kerja, menjadikannya salah satu kawasan industri terbesar dan paling berpengaruh di Indonesia.

"Kami berkomitmen untuk terus mendorong pengembangan KEK Industropolis Batang agar dapat memberikan dampak ekonomi yang luas dan berkelanjutan,” kata Direktur Utama Danareksa (Persero), Yadi Jaya Ruchandi.

3. KEK Industropolis bukti komitmen pemerintah akselerasi pembangunan ekonomi

Presiden Prabowo Subianto meresmikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang, Jawa Tengah, Kamis (20/3/2025). (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Sebelumnya, Presiden Prabowo menyatakan, KEK Industropolis Batang
adalah bukti komitmen pemerintah dalam mempercepat pembangunan ekonomi dan menciptakan lebih banyak lapangan kerja bagi rakyat Indonesia.

“Kita ingin Indonesia menjadi pusat industri global, dan KEK Industropolis Batang akan menjadi model keberhasilan pengembangan kawasan industri yang terintegrasi,” ujar Prabowo.

Keberadaan KEK Industropolis Batang juga selaras dengan Asta Cita Pemerintah yang salah satunya menargetkan peningkatan daya saing industri nasional dan penciptaan lapangan kerja yang luas.

Status KEK ini juga diklaim sebagai wujud nyata upaya pemerintah dalam mewujudkan transformasi ekonomi Indonesia menuju negara industri maju, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us