Kekurangan Menabung Emas di Pegadaian, Pertimbangkan!

- Menabung emas di Pegadaian menawarkan keuntungan investasi yang menarik, tetapi juga memiliki kekurangan yang perlu diperhitungkan.
- Investasi emas membutuhkan modal awal yang besar dan biaya tambahan seperti pencetakan emas, serta memiliki keterbatasan stok emas gram besar.
Menabung emas di Pegadaian memang menjadi pilihan favorit bagi masyarakat Indonesia yang ingin berinvestasi. Keuntungan yang ditawarkan cukup menarik, terutama karena emas dikenal sebagai aset bernilai tinggi.
Namun, kekurangan menabung emas di Pegadaian juga tidak bisa diabaikan. Sebelum memutuskan untuk membuka tabungan emas, ada beberapa hal yang perlu diperhitungkan untuk mengantisipasi kerugian di masa depan.
1. Modal awal yang tidak sedikit

Menabung emas memang terdengar seperti investasi yang mudah dilakukan, tetapi modal awalnya juga cukup besar. Beberapa biaya harus dikeluarkan sebelum bisa benar-benar memiliki emas, mulai dari biaya pembukaan rekening, transfer saldo awal, hingga biaya penyimpanan tahunan. Kekurangan menabung emas di Pegadaian ini sering kali diabaikan oleh calon investor yang hanya melihat keuntungannya saja.
Selain itu, pencetakan emas dalam bentuk fisik juga membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Rata-rata biaya pencetakan emas per keping berkisar antara Rp80 ribu hingga Rp700 ribu, tergantung pada ukuran emas yang dicetak. Biaya ini cukup signifikan dan harus diperhitungkan sebelum memutuskan untuk mencetak emas tabungan menjadi bentuk fisik.
2. Investasi tidak efisien dengan gram kecil

Keterbatasan stok emas gram besar membuat banyak orang akhirnya memilih menabung emas dengan ukuran lebih kecil. Sayangnya, investasi dengan emas pecahan kecil tidak seefisien emas batangan berukuran standar.
Harga emas gram kecil lebih mahal dibandingkan emas batangan yang lebih besar. Hal ini dikarenakan biaya produksi dan pencetakan emas kecil lebih tinggi dibandingkan dengan emas batangan besar.
Ketika membeli emas dalam ukuran kecil, biaya cetak per gram lebih mahal dibandingkan emas ukuran besar. Jika ingin mendapatkan keuntungan maksimal, emas dengan ukuran minimal 100 gram lebih disarankan. Namun, karena ketersediaan emas gram besar terbatas, banyak orang yang tetap memilih gram kecil meskipun kurang efisien untuk investasi jangka panjang.
3. Kurang menguntungkan untuk jangka pendek

Menabung emas memang lebih menguntungkan jika dilakukan dalam jangka panjang. Nilai emas cenderung meningkat seiring waktu, sehingga semakin lama investasi dilakukan, semakin besar pula keuntungan yang bisa diperoleh. Sayangnya, banyak orang yang justru ingin berinvestasi emas untuk jangka pendek, padahal hal ini bisa merugikan.
Harga emas tidak selalu naik dalam waktu singkat. Dalam beberapa kasus, harga emas bisa mengalami fluktuasi yang tidak menguntungkan jika dicairkan dalam waktu singkat.
Jika tujuan menabung emas hanya untuk investasi dalam hitungan bulan atau satu tahun, keuntungan yang didapat kemungkinan tidak akan maksimal. Bahkan, bisa saja mengalami kerugian jika harga emas sedang turun saat penjualan dilakukan.
4. Emas gram kecil lebih rawan hilang

Persediaan emas batangan dengan gram besar cukup terbatas, sehingga banyak calon investor memilih emas gram kecil sebagai alternatif. Harga emas dengan ukuran kecil memang lebih terjangkau, tetapi kelemahannya terletak pada ukurannya yang lebih mudah hilang.
Banyak kasus di mana pemilik emas gram kecil tidak menyadari kehilangan emasnya karena ukurannya yang sangat mini. Risiko ini menjadi salah satu kekurangan yang perlu diperhitungkan sebelum memutuskan untuk menabung emas dalam ukuran kecil.
Tidak hanya itu, penyimpanan emas kecil juga lebih sulit dibandingkan dengan emas batangan berukuran besar. Saat ingin mencetak emas dalam bentuk fisik, biaya tambahan juga diperlukan, sehingga risiko kehilangan semakin berlipat ganda. Jika tidak memiliki tempat penyimpanan yang aman, kemungkinan emas hilang semakin besar.
5. Terbatasnya lokasi pencetakan emas

Pencetakan emas dari tabungan tidak bisa dilakukan di sembarang tempat. Pegadaian memiliki aturan ketat terkait lokasi pencetakan emas, sehingga tidak semua cabang menyediakan layanan pencetakan fisik.
Jika ingin mencetak emas, harus mendatangi kantor Pegadaian tertentu yang memiliki fasilitas tersebut. Hal ini tentu cukup merepotkan, terutama bagi mereka yang tinggal jauh dari lokasi pencetakan.
Tidak hanya terbatas dalam hal lokasi, pencetakan emas juga memiliki syarat minimal saldo emas sebesar 5 gram sebelum bisa dicetak. Jika saldo tabungan masih di bawah angka tersebut, emas tidak bisa dicetak menjadi bentuk fisik. Aturan ini menjadi salah satu faktor yang membuat banyak orang berpikir dua kali sebelum memutuskan untuk menabung emas di Pegadaian.
Menabung emas memang menawarkan banyak keuntungan, tetapi kekurangan menabung emas di Pegadaian juga perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk berinvestasi. Jika tidak direncanakan dengan matang, risiko kerugian bisa lebih besar dibandingkan keuntungan yang diharapkan. Pastikan untuk memahami segala aspek sebelum memulai investasi emas agar tidak mengalami kendala di kemudian hari.