4 Syarat Menggadaikan Emas agar Tidak Ditolak, Jangan Asal!

Pegadaian emas ternyata kerap menjadi salah satu cara untuk bisa memeroleh pinjaman secara mudah, yaitu dengan menjaminkan emas sebagai agunannya. Namun, ternyata tidak semua emas dapat diterima di pegadaian, sebab ada pula beberapa syarat yang harus dipenuhi terlebih dahulu agar proses penggadaian dapat berjalan dengan lancar tanpa masalah.
Jika emas yang diajukan tidak memenuhi standar yang ada, maka pengajuan tersebut bisa saja mengalami penolakan atau nilai taksirannya akan jauh lebih rendah dari perkiraan. Untuk memastikan kamu tidak mengalami kendala apa pun, simaklah beberapa syarat menggadaikan emas berikut ini agar prosesnya lancar, ya!
1. Emas harus asli dan memiliki kadar yang jelas

Pegadaian biasanya hanya akan menerima emas yang kondisinya asli dan memiliki kadar yang jelas, entah itu dalam bentuk perhiasan atau logam mulia. Jika emas yang kamu gadaikan justru terbukti palsu atau kadar yang dimiliki tidak sesuai dengan standar yang ada, maka biasanya pihak pegadaian akan langsung menolak pengajuan gadai yang kamu lakukan.
Untuk memastikan keaslian yang dimiliki emas, maka sebaiknya emas tersebut memiliki sertifikat atau tanda keaslian melalui produsen yang terpercaya, seperti Antam atau UBS untuk logam mulia. Jika emas yang kamu ingin gadaikan berbentuk perhiasan, maka kadarnya minimal 16 karat agar tetap memiliki nilai yang tinggi pada saat ditaksir.
2. Kondisi fisik emas tidak mengalami kerusakan parah

Walau pegadaian menerima emas dalam kondisi bekas, namun jika emasnya mengalami kerusakan yang cukup parah, seperti pecah, patah, atau aus yang berlebihan, maka nilainya juga akan turut berkurang atau berpotensi mengalami penolakan. Hal ini karena emas yang sudah terlalu rusak biasanya akan sulit untuk diuji keasliannya atau sulit pada saat dijual kembali.
Jika emas yang kamu gadai dalam bentuk perhiasan, maka pastikan bahwa memang tidak ada bagian yang mengalami kehilangan, seperti mata batu atau pengait yang sudah lepas. Sementara untuk logam mulia, pastikan bahwa kemasan dan sertifikatnya masih utuh agar bisa mempermudah proses penilaian.
3. Memiliki dokumen pendukung jika diperlukan

Untuk logam mulia biasanya pegadaian akan lebih menyukai emas dengan sertifikat resmi dari produsen, seperti emas UBS atau Antam. Sertifikat tersebut dilakukan untuk memastikan bahwa kadar dan keaslian emas tetap aman tanpa masalah, sehingga nilai taksirannya dapat jauh lebih tinggi.
Sementara itu untuk emas perhiasan, dokumen seperti nota pembelian ternyata bisa mempercepat proses verifikasi yang dibutuhkan. Jika emas yang diajukan memang memiliki sejarah yang jelas, maka penggadaian pun akan lebih mudah untuk menerima dan menaksir nilainya dengan harga yang jauh lebih baik.
4. Sesuai dengan kebijakan pegadaian yang berlaku

Setiap pegadaian biasanya memiliki kebijakan tertentu dalam menerima emas sebagai jaminannya. Contohnya ada beberapa cabang yang mungkin lebih ketat dalam menerima emas tanpa adanya sertifikat atau dengan kadar di bawah standar tertentu, sehingga hal ini juga perlu diperhatikan dengan cermat.
Tidak heran sebelum menggadaikan emas, sebaiknya cek kebijakan pegadaian terdekat agar nantinya tidak sampai mengalami penolakan dan juga proses gadai berjalan dengan aman. Untuk memastikan emas sesuai standar yang ditetapkan, maka proses pegadaian akan lebih cepat dan juga lancar tanpa masalah.
Untuk memastikan emas yang kamu gadaikan tidak sampai tertolak, penuhi terlebih dahulu poin-poin syarat menggadaikan emas. Melalui pemenuhan syarat yang telah ditentukan, maka proses penaksiran dan pencairan dana akan jauh lebih mudah dan aman. Persiapan yang matang dapat membantumu untuk menjadikan emas sebagai aset yang berguna sebagai dana darurat!