Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kemenkeu Targetkan Semua Kementerian/Lembaga Mau Asuransikan Aset BMN

Gedung Kementerian Keuangan (Kemenkeu). (IDN Times/Helmi Shemi)

Jakarta, IDN Times - Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan (DJKN Kemenkeu) ingin seluruh kementerian/lembaga (K/L) untuk mulai mengasuransikan aset barang milik negara (BMN) yang mereka miliki.

Target tersebut diharapkan bisa tercapai pada akhir tahun ini, sebab asuransi BMN menjadi strategi pemerintah guna menyediakan dana cepat dalam penanggulangan dampak bencana.

"Tahun ini targetnya semua. Sekarang sudah 51 dari 84 K/L jadi tinggal 33, ini bisa dikejar sampai akhir tahun. Sampai sekarang baru 51 K/L yang mengimplementasikan asuransi di aset-aset BMN-nya," kata Direktur BMN DJKN Kemenkeu, Encep Sudarwan, dalam diskusi virtual bersama media, Jumat (10/9/2021).

1. Total nilai pertanggungan aset BMN mencapai lebih dari Rp32 triliun

Ilustrasi aset tanah milik obligor yang disita Satgas BLBI (ANTARA FOTO/Fauzan)

Data DJKN menunjukkan bahwa hingga 31 Agustus 2021, pemerintah telah mengasuransikan 4.334 nomor urut pendaftaran (NUP) atau aset BMN dari 51 K/L dengan premi sebesar Rp49,13 miliar.

Adapun, total nilai pertanggungan dari seluruh aset tersebut sebesar Rp32,41 triliun.

"Tahun ini harus semua K/L. Mengenai jumlahnya mau 100 persen atau 30 persen yang penting masuk dulu, misalnya bangunan utama dulu yang diasuransikan," ujar Encep.

2. Tiga BMN yang jadi fokus objek asuransi

Gedung Kementerian Keuangan (Kemenkeu). (IDN Times/Helmi Shemi)

Namun demikian, Encep mengakui bahwa sampai saat ini fokus BMN yang jadi objek asuransi masih terbatas di gedung pemerintahan, kesehatan, dan pendidikan.

"Bangunan kantor (pemerintahan) ada 58.083 unit nilainya Rp128,4 triliun, bangunan kesehatan 5.549 unit senilai Rp17,6 triliun, dan bangunan pendidikan sebanyak 38.193 unit dengan nilai Rp41,6 triliun. Ini yang jadi prioritas kami saat ini," ujar dia.

3. Fokus BMN yang jadi objek asuransi tahun depan akan bertambah

ilustrasi asuransi (IDN Times/Mardya Shakti)

Di sisi lain, Encep memastikan bahwa pemerintah akan menambahkan aset-aset BMN untuk bisa diasuransikan. Di antaranya adalah mes-mes, laboratorium, dan juga infrastruktur lainnya.

Namun, hal tersebut baru bisa dilakukan tahun depan, mengingat untuk tahun ini saja fokus aset BMN yang sudah dicanangkan belum semuanya mendapatkan asuransi.

"Untuk yang tiga objek saja belum semuanya, karena kemarin ada refocusing anggaran sehingga ada keterbatasan dana. Jadi untuk tahun 2021 ini kita fokus yang tiga, yakni pemerintahan, kesehatan, dan pendidikan. Next time, tahun depan bisa menyasar mes-mes, laboratorium, infrastruktur, kendaraan, dan juga aset-aset vital lainnya di K/L," tutur Encep.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ridwan Aji Pitoko
EditorRidwan Aji Pitoko
Follow Us