Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kemenkeu Sebut Target Pengangguran 2022 di Bawah 6,3 Persen Realistis

Ilustrasi PHK. (IDN Times/Aditya Pratama)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah optimistis bisa mencapai target tingkat pengangguran terbuka (TPT) 5,5-6,3 persen di 2022. Menurut Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Febrio Nathan Kacaribu, target tersebut realistis.

Menurut dia, kunci dari penurunan TPT adalah pertumbuhan ekonomi. Dengan target ekonomi 2021 tumbuh 3,7-4,5 persen, maka pemerintah meyakini TPT bisa ditekan di bawah 6,3 persen di 2022.

"Pertumbuhan epkonomi itu akan cukup elastis terhadap penurunan tingkat pengangguran. Jadi ini sangat realistis dan tentunya kuncinya di pertumbuhan ekonomi. Kalau pertumbuhan ekonomi bisa dengan range 3,7-4,5, ini relatif achieveable di 2021. Apalagi untuk 2022 nanti," kata Febrio dalam webinar Tanya BKF, Rabu (18/8/2021).

1. TPT di Februari 2021 sudah ditekan di bawah 6,3 persen

Ilustrasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat TPT pada Februari 2021 sebesar 6,26 persen, turun 0,81 persen poin dibandingkan Agustus 2020. Oleh sebab itu, menurut Febrio target pemerintah di 2022 sangat realistis.

"Tadi sudah ditunjukkan, data kita untuk 2021 angka pengangguran sudah di bawah 6,3 persen. Untuk 2022 apakah bisa di bawah 6,3 persen? Tentu bisa, ini realistic," ucap Febrio.

2. Jumlah pengangguran turun 1,02 juta orang

Ilustrasi PHK (IDN Times/Arief Rahmat)

Menurut Febrio, pemulihan ekonomi pada kuartal I-2021 berhasil menciptakan 2,6 juta lapangan pekerjaan baru. Hal itu membuat jumlah pengangguran terpangkas 1,02 juta orang.

"Jadi pemulihan ekonomi itu paling tidak sampai Februari 2021 sudah menciptakan 2,6 juta lapangan pekerjaan baru," ucap Febrio.

3. TNP2K memprediksi TPT naik 6,3 persen pada Februari 2022

Ilustrasi bursa lowongan kerja (ANTARA FOTO/Galih Pradipta)

Sebaliknya, Kepala Kelompok Kerja Kebijakan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), Elan Satriawan memprediksi pada Februari 2022 mendatang TPT akan naik di atas 6,3 persen. Dia sendiri menjelaskan untuk menghitung naik-turunnya TPT, maka harus dibandingkan dengan bulan yang sama.

"Kalau mau membandingkan perubahan, sebetulnya membandingkannya pada bulan yang sama, karena kalau tidak ada kecenderungan naik turun. Sehingga dengan pertimbangan itu saya cenderung melihat TPT di Februari 2022 ini masih akan di atas 6,3 persen," ucap Elan.

Menurutnya, kemungkinan TPT baru bisa ditekan di bawah 6,3 persen pada Agustus 2022. 

"Mungkin baru bisa dicapai di bawah 6,3 persen di Agustus 2022. Jadi kalau dilihat angka Februari ke Agustus zigzag. Maka dari itu harus hati-hati melihat tren penurunan atau kenaikan di Satkernas, jadi Februari dibandingkan dengan Februari, dan Agustus dibandingkan dengan Agustus," tutur Elan.

Dia melanjutkan, meski TPT pada Februari 2021 turun dibandingkan Agustus 2020, tetapi TPT pada Februari 2021 lebih tinggi 1,27 persen daripada TPT Februari 2020 yang hanya 4,99 persen.

"Kalau dilihat ada kecenderungan penurunan dari Agustus 2020 ke Februari 2021. Tapi kalau kita bandingkan dengan Februari 2020 sebetulnya di Februari 2021 itu masih tinggi," tutur Elan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vadhia Lidyana
EditorVadhia Lidyana
Follow Us