Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kena Tarif 39 Persen, Swiss Urungkan Niat Beli Pesawat F-35 dari AS

Pesawat tempur F-35. (unsplash.com/christiangag)
Pesawat tempur F-35. (unsplash.com/christiangag)
Intinya sih...
  • Swiss meninjau kembali pembelian pesawat F-35 dari AS
  • Opsi pembelian pesawat tempur dari Eropa masih terbuka
  • Pembelian F-35 memicu perdebatan di Swiss dan pengiriman jam tangan ke AS dipercepat
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Juru Bicara Partai Kebebasan Demokratik, Hans-Peter Portmann mendesak Komite Parlemen Luar Negeri Swiss untuk menangguhkan pengiriman pesawat Lockheed Martin F-35A dari Amerika Serikat (AS) pada Senin (11/8/2025). 

“Melihat situasi saat ini, kami tidak dapat membiarkan seperti sesuatu tidak pernah terjadi. Kami dapat menerima kerugian dan membatalkan kontrak atau kami membeli apa yang sudah dibayarkan,” ungkap Portmann. 

AS sudah menetapkan tarif sebesar 39 persen kepada barang impor asal Swiss pada pekan lalu. Ketetapan ini mengejutkan mengingat Swiss menggantungkan pada ekspor. 

1. Membuka opsi pembelian pesawat tempur dari Eropa

Pesawat tempur (Pixabay/wikilmages)
Pesawat tempur (Pixabay/wikilmages)

Portmann mengatakan, Swiss masih memiliki opsi untuk membeli pesawat tempur dari Eropa untuk menggantikan pembelian pesawat tempur dari AS, seperti Dassault Rafale dan Eurofighter Typhoon. 

Namun, Presiden Swiss, Karin Keller-Sutter mengatakan, pemerintah Swiss belum mengubah pandangan soal pembatalan pemesanan pesawat F-35 dari AS. 

“Dewan Federal Swiss berulang kali memastikan bahwa kami masih tetap pada pendirian untuk membeli F-35. Jika kami tidak melakukannya, kami kemungkinan tidak memiliki pertahanan udara,” ujar Keller-Sutter, dikutip dari Politico

2. Pembelian F-35 memicu perdebatan di Swiss

Pesawat jenis F-35 buatan AS. (pixabay.com/Military_Material )
Pesawat jenis F-35 buatan AS. (pixabay.com/Military_Material )

Sejak 2020, pembelian F-35 memicu perdebatan di publik Swiss. Hanya 50,1 persen dari warga Swiss yang menyetujui pembelian pesawat tempur asal AS tersebut. Namun, pemerintah akhirnya tetap memilih F-35 untuk memperbarui pesawatnya. 

Pada 2022, Partai Sosialis dan Partai Hijau meluncurkan petisi soal referendum menolak pembelian pesawat tersebut. Mereka menganggap bahwa pembelian tidak diperlukan dan terlalu mahal, serta akan mengerosi netralitas militer Swiss, dilansir Aero Time.

Namun, Dewan Federal Swiss sudah terlanjur menandatangani kontrak pada September 2022 sebelum diadakan pemilihan soal pembiayaan dan slot pengiriman pesawat. Parlemen Swiss akhirnya menyetujui pembelian pesawat F-35 tersebut. 

3. Perusahaan jam tangan mewah Swiss percepat pengiriman ke AS

ilustrasi bendera Swiss (unsplash.com/aleks_marinkovic)
ilustrasi bendera Swiss (unsplash.com/aleks_marinkovic)

Pekan lalu, perusahaan jam tangan mewah Swiss, DuBois berusaha meningkatkan pengiriman ribuan jam tangan ke AS sebelum ditetapkannya tarif 39 persen kepada barang impor asal Swiss. 

“Bagi industri jam tangan ini adalah sebuah bencana besar. Kami terpaksa menangguhkan pemesanan ke AS karena harga harus dikalkulasi ulang akibat tarif. AS adalah motor besar dalam 2 tahun terakhir. Sekarang tarif ini membunuh banyak bisnis,” tutur CEO DuBois, Thomas Steinemann, dikutip dari TVP World

Federasi Jam Tangan Swiss menyatakan, AS menjadi tujuan ekspor 17 persen jam tangan asal Swiss pada 2024. Kenaikan pengiriman jam tangan ke AS pada April dilakukan menjelang batas penetapan tarif di AS. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us