Kerja Sama Imigrasi-PELNI Tekan Antrean Kapal Pesiar di Pelabuhan

- Pemberlakuan mekanisme IoS untuk mempercepat pemeriksaan keimigrasian kapal pesiar di pelabuhan Indonesia
- Program IoS telah melayani 215.453 penumpang dari berbagai negara, dengan lima lokasi pemeriksaan utama
- Kerja sama Imigrasi-PELNI diharapkan dapat mempercepat, aman, dan nyaman bagi awak serta penumpang kapal pesiar
Jakarta, IDN Times - Direktorat Jenderal Imigrasi dan PT PELNI menandatangani perjanjian kerja sama untuk mempercepat pemeriksaan keimigrasian kapal pesiar melalui program Immigration on Shipping (IoS), Rabu (22/10/2025). Langkah ini ditujukan untuk memangkas waktu pemeriksaan di pelabuhan serta memperkuat pengawasan jalur laut.
“Immigration on Shipping adalah layanan pemeriksaan keimigrasian yang kami jalankan di atas kapal pesiar selama pelayaran menuju Indonesia, sehingga dokumen seperti paspor dan visa diperiksa sebelum kapal bersandar di pelabuhan. Mekanisme tersebut mempersingkat antrean kedatangan di pelabuhan sehingga memberikan kenyamanan terhadap warga negara Indonesia yang pulang dari cruising maupun wisatawan asing,” kata Plt Direktur Jenderal Imigrasi, Yuldi Yusman, Kamis (23/10/2025).
1. Pemberlakuan teknsi mekanisme IoS

Dalam mekanisme IoS, petugas Imigrasi diberangkatkan lebih awal ke kapal pesiar rute luar neger-–Indonesia untuk melakukan verifikasi manifest penumpang dan awak serta pemeriksaan dokumen keimigrasian. Dengan begitu, saat kapal tiba di pelabuhan Indonesia, penumpang dapat langsung melanjutkan perjalanan tanpa melewati konter imigrasi.
2. Catat program IoS telah melayani 215.453 penumpang

Yuldi menyebutkan, mekanisme ini krusial karena satu kapal pesiar dapat menampung ribuan penumpang. Berdasarkan data Ditjen Imigrasi, sejak Oktober 2022 hingga April 2025, program IoS telah melayani 215.453 penumpang dari berbagai negara, termasuk Australia (11.523 orang), Amerika Serikat (8.460), dan Inggris (7.504). Pada libur Natal dan Tahun Baru 2025 tercatat 2.515 penumpang, sedangkan saat Idulfitri 2025 sebanyak 18.329 penumpang.
3. Lima menjadi lokasi pemeriksaan

Beberapa pelabuhan utama yang menjadi lokasi pemeriksaan antara lain Benoa (Bali), Labuan Bajo (NTT), Tanjung Priok (DKI Jakarta), Sabang (Aceh), dan Tanjung Emas (Semarang). Benoa menjadi pelabuhan tersibuk dengan 48 kapal pesiar tercatat selama periode tersebut.
“Dengan kerja sama ini, kami berharap pemeriksaan keimigrasian dapat berlangsung lebih cepat, aman, dan nyaman bagi awak serta penumpang kapal pesiar, sekaligus memberikan kontribusi positif terhadap industri wisata bahari Indonesia dan ekonomi lokal pelabuhan. Imigrasi berkomitmen terus memperkuat kolaborasi lintas sektor guna mewujudkan pelayanan keimigrasian yang prima,” kata Yuldi.

















