Ketahanan Desa Mendis Lewat CSR Pertamina Hulu Energi Jambi Merang
- PHE Jambi Merang mendukung program ketahanan pangan Desa Mendis di Musi Banyuasin, Sumatra Selatan.
- Program tersebut meliputi pertanian terintegrasi, kelompok tanggap api, dan dukungan terhadap peternakan kambing dan perikanan.
- PHE memberikan solusi inovatif dalam pengelolaan limbah domestik cair untuk pemenuhan kebutuhan air pada lahan pertanian.
Jakarta, IDN Times - Masalah pangan, pengelolaan sampah hingga kebakaran hutan menjadi masalah utama bagi warga Desa Mendis, Musi Banyuasin, Sumatra Selatan.
Kepala Desa Mendis Sugianto mengatakan, untuk mengatasi masalah tersebut, pihaknya telah membentuk pertanian terintegrasi guna ketahanan pangan dan mengatasi inflasi.
Serta membentuk kelompok tanggap api Desa Mendis (Ketan Adem) untuk mencegah terjadinya kebakaran yang jadi langganan tiap tahunnya.
Kelompok tani dan tanggap api itu pun kini didukung oleh PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Jambi Merang Field.
“PHE berkontribusi untuk ketahanan pangan mengikutsertakan program mereka dengan program desa,” kata Sugianto di Desa Mendis, Sabtu (7/9/2024).
1. Manfaat ketahanan pangan dan kelompok tanggap api dirasakan warga
Dengan dukungan PHE, Sugianto mengatakan banyak manfaat yang dirasakan warganya. Dari hasil pertanian, Desa Mendis bisa membantu warga yang mengalami stunting dan bisa memenuhi kebutuhan gizi ibu hamil.
Selain itu, warga Desa Mendis juga sudah tidak khawatir ketika terjadi kebakaran hutan di setiap musim kemarau.
“Dengan adanya Ketan Adem alhamdulillah bisa menanggulangi Karhutla yang sudah-sudah. Karena di tahun-tahun lalu sebelum ada Ketan Adem bisa puluhan hektar jika terjadi kebakaran,” kata Sugianto.
2. Dukungan PHE sejak 2021
Assistant Manager Facility Operation PHE Jambi Merang Field, Syahrul Arafat menjelaskan, dukungan terhadap Desa Mendis adalah bagian dari program tanggung jawab sosial atau corporate social responsibility (CSR) PHE Jambi Merang.
Dukungan berupa dana, lahan pertanian hingga alat itu telah berlangsung sejak 2021. Hal itu sebagai bentuk dukungan PHE ke program ketahanan pangan desa.
“Adapun Strategi Inovasi Program Pada tahun 2023-2024 ini, PHE Jambi Merang bersama masyarakat sepakat untuk membentuk pertanian terintegrasi dengan menggabungkan berbagai kegiatan yang ada dalam satu lokasi,” ujar Syahrul dalam kesempatan yang sama.
3. PHE mengadakan alat Simbah Dorita
PHE juga memberikan beberapa solusi kepada masyarakat terkait pelaksanaan konsep ini, diantaranya dengan memanfaatkan limbah domestik cair rumah tangga untuk pemenuhan kebutuhan air pada lahan pertanian.
Sehingga, lahan pertanian tanaman pangan memiliki cadangan air yang cukup. Hal ini bertujuan agar tidak mengganggu cadangan air tanah yang digunakan sehari-hari oleh masyarakat.
“Pemanfaatan limbah domestik cair tersebut diolah melalui alat yang bernama Simbah Dorita (Sistem Pengolah Limbah Domestik Media Pall Ring dan Tankos). Sehingga, pemanfataan limbah domestik tersebut tidak mengganggu cadangan air bawah tanah yang juga digunakan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehai-hari,” kata Syahrul.
4. PHE Jambi Merang berharap Desa Mendis bisa menuju kemandirian pangan
Dari hasil pertanian, kelompok wanita tani mengolah ke dalam bentuk produk makanan. Bahkan, produk berebntuk keripik itu pernah tampil dalam ajang pameran bergensi di Jakarta dalam rangka Forum Kapasitas Nasional (Forkapnas) pada 2023.
Selain di bidang pertanian, CSR PHE Jambi Merang juga mendukung progran peternakan kambing yang dikelola Ketan Adem.
“Kemudian, juga ada kegiatan perikanan yang dilakukan di bantaran sungai Lalan dengan konsep keramba apung. Konsep keramba apung dipilih sebagai solusi agar terhindar dari adanya kekeringan air. Kegiatan ini dikelola oleh kelompok Arto Makmur dengan dua jenis ikan konsumsi harian yakni lele dan nila,” ujar Syahrul.
“Kami dari PHE Jambi Merang berharap agar program-program CSR yang telah berjalan ini nantinya akan lebih berkembang sesuai tujuan yang diharapkan, salah satunya menuju kemandirian pangan,” imbuhnya.
