Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Keuangan Sedang Kritis, Garuda Bakal Fokus ke Penerbangan Domestik

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyampaikan keterangan pers di Lobi Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (2/6/2021). (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Jakarta, IDN Times - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta Garuda Indonesia untuk fokus pada penerbangan domestik, bukan internasional sebagai imbas dari masalah finansial yang menimpa maskapai penerbangan milik Indonesia tersebut.

Bukan hanya Garuda Indonesia, Erick juga mendorong agar anak usaha mereka, yakni Citilink untuk mulai melupakan bisnis penerbangan internasional.

"Jadi salah satu yang kami fokuskan ke depan, Garuda dan Citilink akan fokus kepada domestik market, bukan internasional market," ujar Erick dalam konferensi pers, di Lobi Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (2/6/2021).

1. Fokus penerbangan domestik sudah dibicarakan sebelum pandemik COVID-19

ANTARA FOTO/Widodo S Jusuf

Erick mengaku, hal tersebut sudah dibicarakan langsung dengan direksi Garuda sejak jauh hari, bahkan sebelum pandemik COVID-19 melanda Indonesia.

"Ini sudah dibicarakan di bulan November-Januari sebelum COVID-19 kepada direksi Garuda, kita sudah bilang fokus domestik," jelas dia.

2. Fokus penerbangan domestik didukung data kepariwisataan

Maskapai Nasional Garuda Indonesia Yayasan Artha Mask Livery dengan Masker (Dok. Garuda Indonesia)

Selain sebagai upaya untuk meringankan beban finansial yang menimpa Garuda Indonesia, usulan Erick tersebut juga didasari oleh data kepariwisataan nasional.

Menurut Erick, dari total wisatawan sebelum pandemik COVID-19, 78 persen di antaranya merupakan turis domestik.

Dari total pendapatan negara di sektor pariwisata sebesar Rp1.400 triliun, hanya 22 persen atau 30 persen datang dari turis asing.

"Kita ini bukan bisnis gaya-gayaan terbang ke luar negeri, tapi domestik," imbuh Erick.

3. Empat langkah pemerintah menyehatkan keuangan Garuda Indonesia

default-image.png
Default Image IDN

Dalam kesempatan yang sama, Erick pun turut mengungkapkan soal empat opsi atau langkah guna menyehatkan kembali keuangan Garuda Indonesia akibat pandemik COVID-19.

Adapun, salah satu yang menjadi opsi tersebut adalah bernegosiasi kembali dengan lessor atau pihak pemberi sewa pesawat Garuda Indonesia.

"Nah kita harus negosiasi ulang dan ini yang sedang dijajaki, opsi satu, dua, tiga, dan empat. Ahamdullilah, selalu ada jalan keluar," ungkap Erick.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ridwan Aji Pitoko
EditorRidwan Aji Pitoko
Follow Us