Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

KOKKUBI dan Rootballed: Inovasi dalam Program Konservasi Kehati

ilustrasi inovasi (pexels.com/singkham)

Kegiatan pertambangan selama ini sering mendapat stigma buruk dari sebagian besar kalangan karena dampak yang terjadi pasca reklamasi. Kegiatan pertambangan dapat mengganggu ekosistem, merusak lingkungan, dan memunculkan area yang tidak aman bagi penduduk di dekat wilayah pertambangan. Masyarakat sekitar dan aktivis lingkungan pun sering menyuarakan aspirasinya terkait dampak kegiatan pertambangan.

PT Vale Indonesia merupakan perusahaan yang berkecimpung di bidang pertambangan nikel yang berpusat di Sorowako, Sulawesi Selatan. Namun, perusahaan ini memiliki komitmen di bidang sosial, lingkungan, dan NZE (Net Zero Emission) untuk meminimalisasi dampak negatif pertambangan. Di antara aktualisasi komitmen pasca reklamasi PT Vale adalah dengan menyediakan konservasi keanekaragaman hayati sehingga dapat menambang kebaikan.

Tidak semua program konservasi berjalan lancar, baik saat akan dilakukan maupun yang sedang dilakukan. Tentu ada tantangan yang ditemukan perusahaan seperti minimnya informasi mengenai habitat dan pakan spesies endemik secara lebih spesifik dan lambatnya pertumbuhan tanaman untuk revegetasi pasca reklamasi. Untuk menjawab tantangan itu, PT Vale melakukan inovasi pada kegiatan konservasinya sebagai berikut.

1. Penanaman tanaman host plant dan nectar plant sebagai Inovasi pada Program Konservasi Kupu-Kupu Bidadari (KOKKUBI)

ilustrasi kupu-kupu (pexels.com/Kostas Dimopoulos)

Pada tahun 2021, PT Vale Indonesia melakukan kegiatan pencatatan ragam jenis dan habitat kupu-kupu di sekitar Taman Sawerigading Wallacea. Setelah melakukan kegiatan tersebut, ditemukan spesies Kupu-kupu Bidadari (Chetosia myrina). Spesies ini termasuk spesies yang dilindungi berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018 yang populasinya menurun karena keterbatasan sumber konsumsi bagi larva dan kupu-kupu dewasa. Selain itu, belum terdapat lokasi konservasi flora dan fauna endemik Sulawesi di dekat area pertambangan.

Karena berkomitmen untuk melakukan perlindungan terhadap flora dan fauna pasca reklamasi, PT Vale melaksanakan kegiatan konservasi kupu-kupu Chethosia myrina. Inovasi yang terdapat dalam konservasi ini berupa rekayasa habitat kupu-kupu dengan menanam sumber pakan larva (host plants) serta tanaman sumber pakan kupu-kupu dewasa (nectar plants) pada lahan terbuka hijau seluas 8.200 m2. Adapun tanaman sumber pakan larva, yakni alpukat, jeruk Bali, dan jeruk nipis. Kemudian, sumber pakan kupu-kupu dewasa adalah Impatiens sp, jarong, pagoda, dan asoka. Menariknya, sebagian tanaman itu merupakan tanaman endemik. Kebersihan lingkungan pun turut dijaga agar area konservasi terhindar dari serangga dan hama. Tidak hanya itu, PT Vale juga menyediakan ruang terbuka agar kupu-kupu dewasa dapat berkembang biak.

2. Upaya percepatan suksesi alami reklamasi dan revegetasi lahan pasca tambang dengan menggunakan metode gali akar (rootballed)

ilustrasi tanaman rootball (pexels.com/Armand Valendez)

Kegiatan reklamasi mengakibatkan hilangnya vegetasi hutan asli dalam suatu ekosistem. PT Vale pun menginisiasi kegiatan pemanenan benih dari alam untuk disemaikan dalam jumlah besar di nursery perusahaan sebelum dilakukannya reklamasi. Metode cabutan diterapkan guna mengumpulkan materi pemudaan alami tanaman hutan pada fase semai yang tingginya 15 cm hingga 45 cm. Tanaman tersebut ditanam dalam arboretum nursery PT Vale sebagai kebun pangkas. Namun, perlu waktu yang lama agar bibit tanaman tumbuh dan berkembang menjadi hutan asli sebelum reklamasi. Lambatnya pertumbuhan spesies pohon daur panjang pada areal reklamasi dan revegetasi tidak hanya menjadi tantangan terbesar, tetapi berpotensi menurunkan populasi flora yang tidak sempat diidentifikasi serta diawetkan.

Berdasarkan permasalahan di atas, PT Vale melakukan inovasi dengan menerapkan metode gali akar (rootball) untuk mempercepat suksesi alami pada lahan pasca reklamasi. Tumbuhan pada fase pancang dan tiang dicabut dari hutan alam dan dibentuk menjadi rootball dengan membawa media tanah tempat tanaman tumbuh. Tanaman diberi pupuk cair perangsang akar agar tanaman dapat bertahan dan merangsang pertumbuhan akar baru di media tanah. Kemudian, tanaman akan disiapkan terlebih dulu selama beberapa waktu hingga nanti layak ditempatkan di wilayah reklamasi pasca tambang.

Metode rootball terbukti membantu percepatan suksesi alami kegiatan rehabilitasi karena tanaman telah berada di fase pancang dan tiang. Metode ini sangat efektif pada pohon daur panjang. Tanaman dapat tumbuh sekitar 3 sampai 4 tahun lebih cepat dari biasanya untuk membentuk hutan alam.

3. Nilai tambah yang didapat dari inovasi

ilustrasi seseorang yang sedang meneliti tanaman (pexels.com/Cottonbro Studio)

Program KOKKUBI dan rootballed mempunyai nilai tambah bagi beberapa pihak sebagai berikut:

Pertama, nilai tambah bagi perusahaan, berupa bertambahnya lahan terbuka hijau dan populasi Chetosia myrina di Taman Tambang – Sawerigading Wallace. Tanaman host plants dan nectar plants turut andil dalam penyerapan karbon, perbaikan kualitas lingkungan, dan menjadi sumber pakan bagi spesies lainnya. Selain itu, keberadaan KOKKUBI ini menjadi wujud komitmen PT Vale dalam menjaga keanekaragaman hayati.

Selain KOKKUBI, metode rootballed juga memiliki beberapa keuntungan atau nilai tambah. Keanekaragaman flora di nursery PT Vale semakin bertambah untuk dilakukan identifikasi dan dikembangkan secara vegetatif. Tujuan jangka panjang PT Vale “net loss biodiversity” jadi tercapai.

Kedua, KOKKUBI dan rootball dapat menjadi sarana penelitian dan pengenalan mengenai kupu-kupu dan flora endemik Sulawesi baik bagi mahasiswa Biologi dan serumpunnya atau bagi pelajar. Mereka bisa mempelajari rekayasa habitat dan spesies endemik yang kian langka tersebut. Kemudian, mereka juga dapat mengetahui metode rootballed yang berfungsi mempercepat laju pertumbuhan tanaman endemik Sulawesi untuk revegetasi. Program inovasi flora dan fauna ini juga dapat menjadi pemantik untuk memunculkan inovasi selanjutnya.

Ketiga, keberadaan KOKKUBI dan rootballed menjadi ekowisata bagi konsumen serta membuat Taman Tambang – Sawerigading menjadi lebih menarik. Pengunjung bisa menikmati indahnya pemandangan hijau nan asri ditambah dengan keberadaan gerombolan kupu-kupu yang cantik.

Inovasi dalam konservasi flora dan fauna yang dilaksanakan PT Vale membantu mewujudkan komitmen yang mereka pegang secara maksimal. Hambatan-hambatan yang ditemukan bisa teratasi dengan baik. Keberadaan inovasi dalam konservasi kehati menjadi modal #MenambangKebaikan yang dibuka dengan kunci #StartsWithMe.  

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nur Anggia Febrina
EditorNur Anggia Febrina
Follow Us