Program IGP, Bukti Nyata Vale dalam Pertambangan Hijau

Intensifikasi bagi lini lingkungan, sosial, dan tata kelola rasanya menjadi pekerjaan rumah yang tiada henti bagi tiap bidang pekerjaan di Indonesia. Terlebih dalam hal industri pertambangan yang kerap dihantui dengan kekhawatiran kerusakan lingkungan, baik akibat deforestasi hutan, emisi karbon yang berlebihan, serta ancaman punahnya keanekaragaman hewan dan tumbuhan.
Meski demikian, PT Vale Indonesia tak terus tinggal diam untuk mengabaikan pekerjaan rumah tersebut. Menambang kebaikan sejatinya perlu diupayakan dengan program kreatif dan inovatif agar industri ekstaktif bisa mendukung ekonomi hijau yang berkelanjutan.
Nah, #StartsWithMe adalah semboyan kekinian PT Vale Indonesia untuk #MenambangKebaikan yang berkelanjutan. Tak hanya itu, usaha supermasif pun turut digalakkan dengan program keberlanjutan atau Indonesia growth project, yang kini lebih akrab dikenal sebagai IGP.
Yuk, kita sama-sama mengenali sekaligus memahami kontribusi nyata IGP Vale yang tersebar di beberapa daerah dalam negeri.
1. IGP Pomalaa

Dirilis situs resmi Vale, PT Vale bersama Zhejiang Huayou Cobalt Co, Ltd telah mewujudkan kemitraan yang saling mendukung praktik pertambangan berkelanjutan di Bumi Mekongga, Sulawesi Tenggara. PT Vale Indonesia berperan memasok bijih nikel, sedangkan Huayou akan memastikan pengolahan nikel di pabrik berbasis high-pressure acid leach (HPAL). Huayou memiliki keunggulan operasional sebagai pemasok bahan untuk baterai kendaraan listrik. Sedangkan, PT Vale punya pengalaman lebih dari setengah abad dalam melakukan penambangan berkelanjutan di Indonesia.
Output tahunan yang diperkirakan dari proyek ini mencapai 120.000 ton nikel dan sekitar 15.000 ton kobalt yang terkandung dalam produk MHP. Investasi dari kerja sama di Blok Pomalaa untuk tambang dan fasilitas HPAL mencapai 4,5 miliar dolar AS (setara 74 triliun rupiah). Selain itu, praktik lingkungan yang keberlanjutan diterapkan di Blok Pomalaa, Bumi Mekongga, antara lain fasilitas persemaian (nursery) yang telah dibuka dan dioperasikan saat ini akan menjadi fasilitas persemaian modern berskala besar. Pembangunan fasilitas ini merupakan bentuk dukungan perusahaan terhadap program pembangunan pusat persemaian pemerintah Indonesia.
Sarana pengolahan limbah padat, kolam sedimentasi dan pengolahan air limbah, pengolahan air lindi, serta pengelolaan limbah B3 juga didukung Vale di Bumi Mekongga. Tak lupa fasilitas pengolahan emisi udara turut jadi intensi nyata. PT Vale Indonesia dan Huayou sepakat untuk bersama-sama memanfaatkan pembangkit listrik dari sumber energi nonbatubara.
Sinergitas dengan masyarakat lokal tak luput untuk terus digalakkan PT Vale Indonesia. Hal ini terbukti hingga November 2023. Sekitar 400 pekerja telah bekerja di area tambang. Angka ini akan terus bertambah seiring dengan kebutuhan proyek pengembangan. Kolaborasi dengan dengan Balai Latihan Kerja (BLK) dan Program Studi Diluar Kampus Utama (PSDKU) Politeknik Ujung Pandang di Kolaka turut dilaksanakan demi pengembangan sumber daya manusia di Bumi Mekongga. Sebelum groundbreaking, PT Vale Indonesia telah berkolaborasi dengan komunitas lokal, melalui Program PPM. Salah satu program yang telah berdampak dan diterima baik oleh masyarakat adalah pendampingan pertanian padi SRI organik.
2. IGP Morowali

PT Vale Indonesia terus berkontribusi dalam praktik penambangan yang bertanggung jawab. Ini mencakup praktik pengelolaan lingkungan berstandar tinggi dan komitmen terhadap dekarbonisasi. Mereka memastikan pertumbuhan perseroan yang bertanggung jawab di jalur yang benar.
Bersama mitra, TISCO dan Xinhai, PT Vale Indonesia bersepakat untuk memanfaatkan PLTG dalam fasilitas pengolahan feronikel yang berkelanjutan (green minning). Selain itu, didukung pula dengan teknologi hijau untuk ekstraksi nikel, pabrik Morowali PT Vale Indonesia mampu menjadi pabrik RKEF dengan emisi karbon terendah kedua di Indonesia setelah smelter PT Vale di Sorowako. Komitmen dalam memajukan ekonomi masyarakat serta menjaga lingkungan saat operasional bisnis masih menjadi prioritas PT Vale Indonesia dalam menambang kebaikan.
Pada 2015--2021, Vale telah menyalurkan 46,06 miliar rupiah untuk beragam program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM). Salah satunya pada 2021. Vale telah memperkenalkan konsep system of rice intensification (SRI) organik pada petani di area pemberdayaan.
Tak sia-sia, usaha tersebut pun mendapatkan apresiasi dan pencapaian luar biasa. IGP Morowali berhasil meraih dua penghargaan dalam ajang Indonesia Corporate Sustainability Award (ICSA) 2024. Penghargaan yang diterima meliputi kategori silver untuk Best Practice in Community Development dan kategori silver untuk Innovative Human Capital Management.
Ajang ini diselenggarakan PT Olahkarsa Inovasi Indonesia bekerja sama dengan Indonesia Business Council for Sustainable Development (IBCSD) sebagai asosiasi dari beberapa perusahaan yang beroperasi di Indonesia. Mereka memiliki komitmen kuat dalam mendorong pembangunan berkelanjutan melalui pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, keseimbangan ekologis, dan pertumbuhan sosial. Penghargaan Kategori Best Practice in Community Development diberikan kepada PT Vale IGP Morowali atas upaya perusahaan dalam mengembangkan budidaya pertanian organik yang ramah lingkungan serta berkelanjutan.
Sementara itu, penghargaan dalam kategori Innovative Human Capital Management ini lebih menyoroti upaya perusahaan dalam memprioritaskan talenta lokal sebagai fasilitator pendamping program, pengembangan keterampilan fasilitator pendamping program, menguatkan peran fasilitator di dalam mendampingi program, membangun hubungan dengan pemangku kepentingan dan pengelolaan keluhan di area pemberdayaan. Untuk mengembangkan kapasitas dan mendukung peran fasilitator, IGP Morowali memastikan fasilitator mendapatkan berbagai pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas mereka. Pelatihan-pelatihan tersebut mencakup pengembangan komunitas lokal (community development), keberlanjutan (sustainability), serta pelatihan pelatihan khusus untuk pengembangan keterampilan sebagai fasilitator guna mendukung keberhasilan program secara lebih optimal.
Secara umum, Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) yang dilaksanakan PT Vale di Morowali telah memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar area operasional. Hingga kuartal ketiga 2024, IGP Morowali telah mengalokasikan 63 miliar rupiah untuk mendukung berbagai program tersebut.
3. IGP Sorowako

Di Sulawesi Tengah, Sorowako, PT Vale Indonesia langsung membuktikan aksi nyatanya dalam menambang kebaikan penuh keberlanjutan (GMP). Beberapa kunjungan yang terealisasi, antara lain dari Forum Kepala Teknik Tambang (F-KTT) Sulawesi Tengah pada 2023 dan Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Bidang Perubahan Iklim dan Restorasi Gambut (PIRG) pada 2024. Dari kunjungan tersebut, sama-sama menguraikan ketakjuban atas konsistensi PT Vale Indonesia dalam menambang kebaikan yang berkelanjutan.
Penerapan GMP di PT Vale Indonesia telah menghasilkan dampak positif yang signifikan. Selain menjaga kualitas lingkungan, perusahaan juga aktif dalam memberdayakan masyarakat lokal melalui berbagai program sosial dan ekonomi. Kunjungan ini mencakup eksplorasi lokasi-lokasi penting, seperti Solia Hill dan Hutan Himalaya, serta fasilitas Lamella Gravity Settler (LGS) yang merupakan bagian upaya Vale dalam mengelola air limpasan tambang secara efisien. Ini memberikan wawasan praktis tentang penerapan teknologi canggih untuk menjaga kualitas lingkungan.
Selain itu, para pengunjung juga berkesempatan untuk menjelajahi Danau Matano dan mengunjungi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Balambano. Mereka memamerkan komitmen PT Vale terhadap sumber energi terbarukan. Kunjungan ini menggambarkan bagaimana inovasi dalam energi dapat berkontribusi pada keberlanjutan operasional.
Terakhir, para pengunjung juga mendatangi Taman Keanekaragaman Hayati Sawerigading Wallacea yang di dalamnya terdapat fasilitas penyemaian bibit atau nursery dan penangkaran Rusa. Di taman seluas 75 Hektar itu, PT Vale Indonesia menanam pohon agathis dan dengen. Tidak heran Presiden Indonesia datang langsung menyaksikan tambang hijau ini dengan meresmikan langsung Taman Wallacea serta meminta semua kegiatan pertambangan di Indonesia meniru PT Vale Indonesia.
Kunjungan ini kian menegaskan PT Vale sangat berkomitmen dalam pengelolaan lingkungan. Apalagi, pihaknya dalam kunjungan tersebut menyaksikan sekaligus belajar langsung tentang upaya PT Vale dan kepatuhan terhadap lingkungan dalam melakukan pertambangan nikel. Jadi, IGP Vale bukan sekadar omongan tanpa bukti nyata. Sudah saatnya praktik pertambangan di Nusantara menjadi aman dan nyaman bagi semua kalangan.