Kuota FLPP Rumah Subsidi Bakal Ditambah Jadi 440 Ribu Unit

- Pemerintah akan tambahkan alokasi FLPP hingga dua kali lipat untuk KPR subsidi
- Kuota FLPP ditambah 220 ribu unit, total menjadi 440 ribu unit rumah subsidi
- Tambahan anggaran sekitar Rp31 triliun disiapkan untuk perluasan program FLPP
Jakarta, IDN Times - Pemerintah bakal menambah alokasi Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) hingga dua kali lipat untuk kredit pemilikan rumah (KPR) subsidi. Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait menyatakan rencana tersebut telah mendapat dukungan dari Presiden Prabowo Subianto, DPR RI, dan Bank Indonesia.
"Ya, kita sudah mendapatkan dukungan dari Presiden Prabowo, DPR, juga dari Bank Indonesia," kata Maruarar saat ditemui di kantornya, dikutip Jumat (28/3/2025).
1. Total kuota FLPP bertambah menjadi 440 ribu unit

Saat ini, kuota FLPP ditetapkan sebanyak 220 ribu unit rumah subsidi. Dengan adanya tambahan kuota sebanyak 220 ribu unit yang direncanakan pemerintah, maka totalnya menjadi 440 ribu unit.
"Kita sudah siapkan untuk 220 ribu lagi," kata pria yang akrab disapa Ara itu.
2. Pemerintah siapkan tambahan anggaran Rp31 triliun

Pemerintah menyiapkan tambahan anggaran untuk mendukung perluasan program FLPP. Dia mengungkapkan kebutuhan anggaran diperkirakan mencapai sekitar Rp31 triliun.
Namun, Ara menegaskan peningkatan kuantitas harus diimbangi dengan kualitas. Menurutnya, penting untuk memastikan rumah subsidi yang dibangun tidak hanya banyak secara jumlah, tetapi juga memenuhi standar kelayakan.
"Kita juga betul-betul, jangan hanya kuantitasnya naik, tapi kualitasnya. Jadi penting sekali juga kualitasnya," tambahnya.
3. Realisasi penyaluran rumah subsidi sepanjang 2025

Realisasi penyaluran KPR subsidi melalui skema FLPP telah mencapai 53.645 unit sepanjang 2025 hingga 26 Maret. Selain itu, terdapat 78 unit rumah yang disalurkan melalui akad Tapera khusus untuk Aparatur Sipil Negara (ASN), sehingga total penyaluran KPR subsidi mencapai 53.723 unit.
Sementara itu, sebanyak 45.078 unit rumah tercatat masih dalam berbagai tahap proses sebelum akad, yang mencakup pembangunan berjalan, stok siap akad, persetujuan kredit, hingga akad yang belum dicairkan. Jika digabungkan, total unit dalam proses dan yang telah disalurkan mencapai 98.801 unit rumah subsidi sepanjang periode 1 Januari hingga 26 Maret 2025.