Masa Jabatan Tinggal 1 Tahun Lagi, Ini PR Erick Thohir di BUMN

Jakarta, IDN Times - Masa jabatan Erick Thohir sebagai Menteri BUMN tersisa kurang lebih satu tahun lagi. Erick mengatakan, di sisa masa jabatannya, masih ada sejumlah pekerjaan rumah (PR) yang masih harus diselesaikan.
Dia mengatakan, salah satu PR besarnya adalah memperpanjang napas dari pengelolaan dana pensiun (Dapen) BUMN dan BUMN karya yang tengah diterpa masalah.
"Selain transformasi, blueprint, bagaimana kontinuitas, dana pensiun, dan karya," kata Erick dalam program Real Talk by IDN Times yang dikutip Senin, (18/9/2023).
1. Struktur keuangan BUMN karya masih diperbaiki

Erick mengatakan, tantangan terbesar dalam penyelesaian masalah di BUMN karya adalah memperbaiki struktur keuangannya.
Salah satu solusi yang dibicarakan pemerintah ialah bagaimana penyaluran dana ke BUMN karya diberikan langsung ke proyek infrastrukturnya, bukan ke perusahaan.
"Sama, pendanaan Himbara pun tidak lagi ke korporasinya, tapi ke proyeknya. Supaya benar-benar kita lihat, proyek mana dana ini yang diberikan, lalu turunannya seperti apa? Supaya tidak terkonsolidasi seperti ini. Nah, ini yang kita rapikan," ucap Erick.
2. Cetak biru BUMN masih dalam proses penyusunan

Erick mengatakan, transformasi yang tengah dijalankan di tubuh BUMN hingga saat ini belum rampung. Ada sejumlah BUMN yang membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk menyelesaikan transformasi.
Oleh sebab itu, pihaknya kini tengah menyusun cetak biru atau blueprint BUMN, agar transformasi tak hanya menjadi program lima tahunan saja.
"Jadi, itu yang saya bilang, jangan terjebak di isu lima tahunan pemilu, tiba-tiba kita tidak mendorong blueprint BUMN yang ini benar-benar benteng ekonomi nasional. Jadi, itu yang kegundahannya. Makanya kita dorong, selain transformasi, perbaikan, makanya kita sekarang bikin blueprint BUMN. Dan sekarang kita sedang diminta oleh DPR untuk mengecek bagaimana mengenai RUU BUMN," tutur Erick.
3. BUMN harus hapus disparitas ekonomi di kalangan masyarakat

Selain itu, Erick mengatakan, harus memastikan BUMN bisa berperan menghapus disparitas ekonomi di kalangan masyarakat.
"Kita tidak mau yang namanya pertumbuhan ekonomi bagus, tapi disparitas kaya dan miskin makin naik, itulah peran BUMN. Nah, ini yang saya rasa ada kegundahan," kata Erick.