- Struktur organisasi terbentuk secara organik.
- Formalisasi ekspektasi perilaku karyawan sangat minim.
- Spesialisasi pekerjaan tidak selalu terikat atau didasarkan pada pelatihan formal.
- Spesialis bekerja di unit fungsional untuk tujuan administratif, tetapi dapat ditempatkan pada tim proyek kecil berbasis pasar untuk mencapai tujuan spesifik.
- Standardisasi prosedur yang diterapkan sangat rendah atau bahkan tidak ada.
- Peran kerja cenderung tidak didefinisikan secara jelas.
- Kewenangan yang signifikan sebagian besar dimiliki oleh tim-tim khusus.
Mengenal Adhokrasi: Gaya Manajemen Bisnis Fleksibel, Antibirokrasi

- Adhokrasi memungkinkan organisasi beroperasi dengan cara fleksibel.
- Struktur adhokrasi paling berhasil diterapkan di organisasi yang skalanya lebih kecil.
- Adhokrasi menerobos batasan birokrasi normal untuk menangkap peluang dan memecahkan masalah.
Jakarta, IDN Times - Dalam dunia manajemen bisnis, dikenal sebuah bentuk organisasi yang disebut adhokrasi. Konsep ini menekankan inisiatif individu serta pengorganisasian mandiri untuk menuntaskan berbagai tugas.
Dilansir Investopedia, adhokrasi diperkenalkan sebagai model yang kontras dengan birokrasi. Biasanya birokrasi mengandalkan seperangkat aturan yang telah ditentukan dan hierarki yang ketat untuk mencapai tujuan.
Sementara itu, adhokrasi justru menawarkan pendekatan yang lebih luwes. Istilah ini sendiri mulai populer setelah dipopulerkan oleh Alvin Toffler pada tahun 1970-an.
1. Cara kerja adhokrasi

Diketahui adhokrasi memungkinkan sebuah organisasi beroperasi dengan cara yang lebih fleksibel. Hal ini memberikan perbedaan yang signifikan dengan gaya pengambilan keputusan yang cenderung lebih formal.
Fleksibilitas ini disebut sangat efektif, terutama di industri yang mengalami perubahan cepat. Organisasi yang mampu mengidentifikasi dan bertindak atas peluang baru dengan sigap dinilai memiliki keunggulan kompetitif yang lebih besar.
Struktur adhokrasi disebut paling berhasil diterapkan di organisasi yang skalanya lebih kecil. Pada organisasi kecil, manajer masih bisa memahami dan mengarahkan jalannya organisasi jika diperlukan.
Namun, model ini berpotensi menjadi kacau atau tidak efisien apabila diterapkan di organisasi besar. Misalnya, pekerjaan bisa saja tumpang tindih karena dikerjakan oleh beberapa tim.
Selain itu, jika peran kerja tidak didefinisikan dengan baik, anggota tim bisa menjadi tidak menyadari ruang lingkup tugas mereka, yang pada akhirnya menyebabkan pekerjaan penting tidak terlaksana.
2. Pertimbangan khusus adhokrasi

Robert H. Waterman, Jr., melalui bukunya yang berjudul Adhocary, mendefinisikan adhokrasi sebagai segala bentuk organisasi yang menerobos batasan birokrasi normal. Tujuannya adalah untuk menangkap peluang, memecahkan masalah, dan mendapatkan hasil.
Model organisasi ini juga cenderung berfokus pada tren bisnis masa depan. Perusahaan dan tim yang mengadopsi struktur adhokrasi dilaporkan tetap sepenuhnya adaptif, di mana mereka mengutamakan pertumbuhan dan teknologi di atas banyak tujuan bisnis lainnya.
Struktur adhokrasi memiliki beberapa ciri khas, di antaranya:
3. Kelebihan dan kekurangan adhokrasi

Sebagai organisasi yang kompleks dan dinamis, adhokrasi disebut dapat berfungsi sangat berbeda dari birokrasi. Banyak pihak menganggap adhokrasi sebagai struktur organisasi yang lebih unggul.
Model ini dinilai sangat efektif dalam pemecahan masalah dan inovasi, serta mampu berkembang pesat di lingkungan yang beragam dan didukung oleh sistem teknis canggih, sering kali otomatis, yang mendukung proses bisnis.
Meskipun demikian, adhokrasi juga memiliki kekurangan. Kelemahan ini termasuk potensi lahirnya solusi setengah matang dan masalah personel yang dipicu oleh kurangnya hierarki dan adanya tindakan yang ekstrem.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, para peneliti di bidang adhokrasi menyarankan sebuah model gabungan antara adhokrasi dan birokrasi. Struktur hibrida yang menggabungkan kedua sistem ini kemudian dikenal dengan istilah biro-adhokrasi.

















