Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mengenang Hamzah Haz, Sosok Penjaga APBN Dekade 1990-an dan 2000-an

Wakil Presiden RI ke-9 Hamzah Haz (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Intinya sih...
  • Hamzah Haz meninggal pada usia 84 tahun di RSPAD Gatot Soebroto
  • Didik J Rachbini menyatakan bahwa Hamzah Haz adalah penjaga APBN dekade 1990-an dan 2000-an serta rajin memberikan pencerahan soal ekonomi politik
  • Didik menekankan perbedaan Hamzah Haz dengan politisi saat ini yang dinilainya tidak memiliki gagasan-gagasan bangsa dalam bidang politik dan ekonomi

Jakarta, IDN Times - Wakil Presiden (Wapres) RI ke-9 Hamzah Haz meninggal dunia pada Rabu (24/7/2024). Kepergiannya pun disesalkan oleh Guru Besar Ilmu Ekonomi sekaligus Pendiri Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Didik J Rachbini.

Dalam catatannya, Didik menilai Hamzah Haz sebagai sosok penjaga Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dekade 1990-an dan 2000-an. Menurut dia, Indonesia telah kehilangan sosok negarawan, penulis, pemikir, dan kolumnis yang rajin memberikan pencerahan soal ekonomi politik.

"Tidak ada politisi yang tekun seperti Hamzah Haz dalam menulis masalah politik APBN di media massa pada akhir 1980-an dan tahun 1990-an. Tidak hanya menulis, tetapi menekuninya dalam praktik kenegaraan, dalam pembahasan-pembahasan di DPR, di mana ia sekaligus sebagai pimpinan partai oposisi yang loyal," tutur Didik.

1. Hamzah Haz banyak menulis soal pemikirannya di media nasional

Wakil Presiden RI ke-9 Hamzah Haz (youtube.com/Sekretariat Presiden)

Didik pun menggambarkan Hamzah Haz sebagai seorang pemimpin yang matang dan wakil presiden pemikir serta menyukai gagasan-gagasan bangsa dalam bidang politik dan ekonomi.

Sosoknya tersebut pun berbeda dengan politisi lainnya saat ini yang dia nilai tidak punya gagasan-gagasan dan dipaksa turun ke kancah politik untuk menjadi pemimpin.

"Berbeda dengan zaman sekarang yang matang dikarbit, tidak menyukai pemikiran, sekadar populer, dan cuma menyukai mainan anak-anak. Sementara Hamzah Haz yang menjadi wakil presiden, menang bersaing dengan SBY, banyak menulis pemikirannya di media besar nasional seperti Kompas, Republika, Tempo pada tahun 1980-an dan 1990-an," papar Didik.

2. Tidak ada pemimpin di Indonesia saat ini yang sebanding dengan Hamzah Haz

Wakil Presiden RI ke-9 Hamzah Haz (ppp.or.id)

Didik menambahkan, politisi dulu matang di tempat zaman dan selalu bergulat dengan ide kebangsaan. Mereka tidak berbeda jauh dari generasi politisi pemikir 2-3 dekade sebelumnya seperti Soekarno, Hatta, Sjahrir, Soedjatmoko, dan pemimpin lainnya yang menguasai ide pada masanya.

"Terus terang jika membandingkan pemimpin sekarang dengan perjalanan pemimpin seperti Hamzah Haz dan generasi sebelumnya, kita mengelus dada, jauh seperti bumi dan langit. Yang simboliknya seperti pemikiran kebangsaan, buku dan mainan anak kecil," kata Didik.

Oleh karena itu, dia berharap para pemimpin Indonesia saat ini dan seterusnya bisa meniru Hamzah Haz, terutama pada komitmen terhadap kepentingan nasional secara keseluruhan tanpa meninggalkan aspek realitas dan rasional.

Didik pun mencontohkan, sekitar 20 tahun lalu terjadi krisis APBN dan Hamzah Haz turun gunung untuk ikut menyelesaikannya. Kemudian pada pertengahan 2000-an atau tepatnya pada 2005, pro kontra kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) memuncak dan bisa mengarah ke krisis politiik.

Hamzah Haz yang kala itu menjadi Ketua Umum PPP, terlibat langsung dalam lobi-lobi untuk mengatasi krisis APBN sekaligus potensi krisis politik.

"Subsidi kepada barang adalah pemborosan dan harus diganti menjadi subsidi kepada orang. Hamzah Haz ikut mendinginkan suasana dan meskipun tidak populer, kemudian menyetujui kenaikan harga BBM dengan alasan kenaikan tersebut sebagai pilihan rasional," ujar Didik.

3. Hamzah Haz meninggal pada usia 84 tahun

Wakil Presiden RI ke-9 Hamzah Haz (youtube.com/Sekretariat Presiden)

Sebelumnya diberitakan, Hamzah Haz meninggal pada usia 84 tahun di RSPAD Gatot Soebroto. Rencananya Hamzah Haz akan dimakamkan di pemakaman keluarga di Bogor.

Hamzah Haz lahir di Ketapang, Kalimantan Barat, pada 15 Februari 1940. Sebelum menjadi wakil presiden, ia pernah menjabat sebagai Wakil Ketua DPR, Menteri Investasi, dan Menkominfo Kesejahteraan Rakyat.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ridwan Aji Pitoko
EditorRidwan Aji Pitoko
Follow Us